Banyak Aduan Soal Travel Umrah, Dewan akan Panggil Kakanwil Kemenag

PTSP KEMENAG NTB: Pegawai di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kemenag NTB, terlihat sedang melakukan pelayanan kepada masyarakat. (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB akan memanggil Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag NTB, H Zamroni Aziz terkait penyelenggaraan ibadah umrah dan haji. Hal itu dilakukan Dewan, usai banyaknya aduan yang diterima dari para calon jemaah umrah yang hendak berangkat ke tanah suci Mekah.
“Karena aduan dari masyarakat sudah banyak masuk di Komisi V, Insyaallah minggu depan kita akan panggil Kakanwil Kemenag NTB,” kata Ketua Komisi V DPRD NTB, H Lalu Hardian Irfani.

Dikatakan Hardian, ada berbagai macam aduan yang diterima DPRD NTB dari masyarakat, terkait persoalan travel umrah. Mulai dari ditelantarkan oleh pihak agen travel, pengembalian dana calon jemaah yang sampai sekarang belum ada, hingga meminta agar kantor cabang pihak travel yang sudah menelantarkan jemaah ditutup.
Untuk itu, kata dia, Kanwil NTB juga diminta tegas untuk menyikapi maraknya travel bodong dan praktek pembelian paket ibadah haji dan umrah dengan calo. Pasalnya, persoalan seperti ini tidak satu dua kali terjadi di NTB, bahkan belakangan persoalan penyelenggaraan ibadah umrah masif terjadi.

“Kami juga akan mengundang beberapa pemilik travel umrah yang ada di Kota Mataram dan perusahaan travel yang membuka cabang di NTB. Nanti kepala cabangnya diundang,” tegasnya.
Selain itu pihaknya juga meminta Kemenag NTB untuk mengidentifikasi atau mendaftar travel umrah yang masuk ke NTB. Siapapun travel yang masuk harus melapor ke Kemenag jika akan beroperasi di NTB. Artinya travel umrah ini harus ditertibkan.
“Sarana untuk mengecek travel ini juga sudah banyak, bisa melalui media online atau cek langsung ke kantor cabangnya ada atau tidak ada di Lombok,” ujarnya.

Tidak kalah penting adalah pengawasan dari aparat penegak hukum. Demi mengantisipasi jumlah korban yang semakin banyak. Disamping mendorong Kanwil NTB supaya menganggarkan sosialisasi kepada masyarakat utamanya yang berada di pelosok desa. Dimana informasi yang diterima tentang pelaksanaan ibadah haji dan umrah masih terbatas.

“Ini baru masalah umrah belum lagi masalah haji banyak yang dijanjikan tapi tidak jadi berangkat. Terutama diluar kuota Pemerintah. Dan ini menjadi atensi kita karena menyangkut masyarakat kita,” tandasnya. (cr-rat)

Komentar Anda