Bantuan Untuk Korban Gempa di KLU Membusuk

LOGISTIK
MEMBUSUK: Anggota DPRD KLU, Hilmi bersama wartawan mengecek tenda yang logistiknya membusuk di depan Kantor Inspektorat KLU. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG  — Bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih ditemukan di tenda-tenda BPBD depan Kantor Inspektorat KLU. Banyak belum dibagikan. Bahkan banyak bantuan pangan sudah berbau busuk. Tampak bantuan berupa makanan bayi, beras, makanan siap saji, hingga galon air menumpuk belum dibagikan. Puluhan unit arco juga masih berjejer belum dibagikan.

Anggota DPRD KLU, M Hilmi yang mendapati langsung kondisi ini mengatakan, seharusnya bantuan sudah habis dibagikan. “Buat apa ditumpuk di sini sampai membusuk,” ucap Hilmi, kemarin (18/7).

Anggota DPRD KLU lainnya, Ardianto mengatakan, banyak warga butuh arco, termasuk dirinya yang kini tengah membangun kembali rumah yang roboh. “Kenapa tidak dibagikan saja. Kalau boleh minta, saya mau ambil satu,” sambungnya.

Baca Juga :  Trauma Rumah Beton, Sebagian Korban Tolak RISHA

Kepala Pelaksana BPBD KLU, Muhadi mengatakan, bantuan yang menumpuk di tenda logistik merupakan bantuan lama. Bantuan sejatinya sudah dikirimkan ke masyarakat. Namun diakui masih ada sisa bantuan yang tidak bisa dikirim karena berbagai pertimbangan. “Jadi ini semua bantuan yang sudah dari dulu, seperti bahan makanan ada memang sisa-sisa beras yang terendam, dan itu tidak mungkin kita berikan ke masyarakat,” katanya.

Terhadap sisa bantuan logistik itu, Muhadi mengatakan akan diproses melalui mekanisme penghapusan sesuai aturan yang ada. Bantuan itu sendiri tidak mungkin dibagikan ke masyarakat karena kondisinya rusak, baik dari bungkus, maupun isi. Kerusakan logistik diakibatkan oleh tumpukan yang banyak sehingga yang paling bawah rusak dan tidak dibagikan. “Jadi memang yang ada di situ sisa-sisanya, karena kemarin memang juga ketika terjadi hujan lebat, itu yang paling dahsyat. Tidak mungkin kita bisa pindahkan bantuan itu di tenda, karena numpuk. Jadi itu yang ada di sana itu, sisanya, dan itu bukan kesengajaan. Karena pada saat itu kita tidak punya gudang,” katanya. (flo)

Komentar Anda