Bantuan Rumah Gempa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi NTB

Triwulan II-2019, Ekonomi NTB Tumbuh 3,14 Persen

Bantuan Rumah Gempa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi NTB
KETERANGAN PERS : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS NTB I Gusti Lanang Putra saat memaparkan data ekonomi NTB triwulan II-2019, Senin kemarin (5/8). (DEVI HANDAYANI / RADAR LOMBOK)

MATARAM  – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat pada triwulan II-2019 ekonomi NTB tumbuh sebesar 3,14 persen. Pertumbuhan ekonomi NTB pascagempa bumi terbilang cukup membanggakan, disaat industri pariwisata dan pertanian yang menjadi penopang unggulan masih lesu.  Pada triwulan II-2019, justru bantuan bangunan rumah bagi korban gempa menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi NTB.

”Ekonomi NTB tumbuh sebesar 3,14 persen lebih tinggi jika dibandingkan kondisi triwulan I-2019,” ujar Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi NTB I Gusti Lanang Putra, Senin kemarin (5/8).

Menurut Gusti, pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan II- 2019 kian membaik. Berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) di triwulan II -2019 mencapai Rp 33,42 triliun. Selanjutnya, dari sisi produksi, ekonomi NTB pada triwulan II -2019 didominasi oleh konstruksi mencapai 11,13 persen. Kemudian diikuti administrasi pemerintahan 8,18 persen, dan jasa pendidikan 7,97 persen.

Baca Juga :  DPRD Provinsi NTB Pertanyakan Peran Baznas Membantu Korban Gempa

Adapun pertumbuhan ekonomi tanpa pertambangan bijih logam tumbuh 5,35 persen. Perekonomian NTB pada triwulan II -2019 ini tumbuh tipis jika dibandingkan triwulan I- 2019. Kendati demikian, patut disyukuri, disaat pascagempa dan tingginya harga tiket pesawat yang menyebabkan wisatawan sepi datang berwisata ke NTB, namun ekonomi masih mampu tumbuh, meski tipis.

”Kalau dibandingkan q to q, ekonomi kita hanya tumbuh 5,66 persen,” terangnya.

Dijelaskannya, dari sisi produksi secara q to q, pertumbuhan tertinggi dicapai kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, sebesar 22,91 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi pemerintah tumbuh hingga 9,66 persen. Di sisi lain, ekonomi NTB semester I- 2019 terhadap semester I -2018 tumbuh 2,68 persen (c to c).  

Pertumbuhan ekonomi NTB didorong oleh 13 kategori lapangan usaha. Dengan pertumbuhan tertinggi ada pada kategori konstruksi 9,73 persen disusul sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ada pada komponen konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT).

Baca Juga :  Trauma Rumah Beton, Sebagian Korban Tolak RISHA

“Komponen ini tumbuh 11,35 persen, kontribusinya dalam pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achris Sarwani membaiknya ekonomi NTB pada di triwulan II- 2019 ini tercermin dari terkendalinya laju inflasi pada Mei 2019. Terkendalinya inflasi NTB menjadi salah satu faktor penyebab membaiknya ekonomi pascagempa 2018. Tak hanya itu, kinerja perbankan pada triwulan II- 2019 juga menjadi faktor lain tumbuhnya ekonomi NTB saat ini.

”Meski tumbuh melambat, ada pertumbuhan kredit 3,47 persen di triwulan II ini,” terangnya.

Selanjutnya, kredit konsumsi juga menjadi penyebab membaiknya ekonomi NTB triwulan II-2019. Hal itu terlihat dari kuatnya konsumsi rumah tangga.

”Permintaan konsumsi ini terjadi saat jelang perayaan HKBN seperti Idul Fitri dan lebaran Topat,” jelasnya. (cr-dev)

Komentar Anda