Bank Mandiri Perbanyak Agen Laku Pandai

Bank Mandiri Perbanyak Agen Laku Pandai
LAKU PANDAI: Salah seorang agen Laku Pandai Bank Mandiri di wilayah Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat melayani penarikan dan setoran di tempatnya. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Bank Mandiri Area Mataram terus menggenjot layanan bank tanpa kantor, atau lebih dikenal dengan sebutan Laku Pandai di daerah pinggiran di Provinsi NTB. Layanan bank tanpa kantor ’Laku Pandai’ milik Bank Mandiri ini juga melayani transaksi non tunai.

“Kami di Bank Mandiri akan terus memperluas dan memperbanyak Laku Pandai di NTB,’ kata Area Head BankMandiri Mataram Gunawan Edi Sasongko, Rabu kemarin (12/7).

Gunawan menyebut, hingga Juli ini, Bank Mandiri sudah memiliki sedikitnya 830 agen layanan Laku Pandai yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB. Jumlah tersebut diklaim menjadi satu-satunya lembaga perbankan di Provinsi NTB yang memiliki agen layanan Laku Pandai terbanyak.

Nilai transaksi di agen layanan Laku Pandai juga cukup tinggi. Karena tidak hanya bisa sebagai tempat pengambilan uang tunai, melainkan juga untuk layanan transaksi non tunai. “Selain layanan transaksi non tunai, di agen Laku Pandai juga untuk menyetor angsuran kredit maupun tabungan,” kata Gunawan.

Gunawan memastikan pihaknya akan terus memperbanyak agen Laku Pandai di NTB. Hal tersebut sebagai salah satu upaya membantu masyarakat untuk mengakses layanan keuangan yang lebih dekat. Selain itu, di agen Laku Pandai, masyarakat juga bisa dimanfaatkan untuk transaksi lainnya. “Jumlah 830 agen Laku Pandai Bank Mandiri itu terbanyak di wilayah Nusa Tenggara,” sebut Gunawan.

Selain mengoptimalkan dan memperluas layanan bank tanpa kantor ‘Laku Pandai’, lanjut Gunawan, Bank Mandiri juga terus berupaya meningkatkan transaksi non tunai. Salah satunya dengan menawarkan e-Money, kartu kredit hingga memperbanyak mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di setiap daerah di NTB. Dengan demikian, layanan perbankan bisa mudah diakses oleh masyarakat di Provinsi NTB.

Sebelumnya, Kepala  OJK Provinsi NTB, Yusri, mengatakan jangkauan layanan kantor perbankan selama ini masih sangat terbatas, yang hanya berada dan melayani di pusat perkotaan. Sementara masyarakat itu tidak hanya berada di pusat perkotaan, melainkan menyebar dan bahkan cukup padat di pelosok pedesaan. Hanya, saja jangkauan lembaga perbankan masih sulit menjangkau masyarakat yang ada di pedesaan.

Karena itu, kata Yusri melihat persoalan yang mendasar terkait layanan industri keuangan di masyarakat pedesaan, kemudian OJK mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) yang nantinya bisa diakses secara merata oleh masyrakat di pelosok pedesaan.

“Laku Pandai ini perbankan tidak perlu membuka kantor, tapi cukup menunjuk agen yang bisa melayani masyarakat di pelosok pedesaan. Sehinggan Laku Pandai ini bisa mendongkrak inklusi keuangan bagi masyarakat di pelosok pedesaan,” kata Yusri. (luk)