SELONG – Sejumlah kepala madrasah di Lombok Timur, Senin (3/4) mendatangi Bank Mandiri KCP Selong untuk melakukan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pada hari pertama pelaksanaan pencairan dana BOS madrasah tersebut, sempat terjadi miskomunikasi informasi dari Kemenag Lotim kepada kepala madrasah dan juga pihak bank, sehigga menyebabkan antrian panjang.
Terkait hal tersebut, Area Head Bank Mandiri Area Mataram Haris Budiman menyampaikan, bahwa pencairan dana BOS madrasah dilakukan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dengan menjunjung nilai-nilai layanan Bank Mandiri, agar dapat memberikan pelayanan yang cepat, handal dan nyaman, tanpa mempersulit atau menahan dana BOS tersebut.
“Dalam proses penyaluran dana BOS madrasah, Bank Mandiri menggunakan sistem antrean, yakni menyesuaikan dengan kapasitas kantor cabang, agar kami tetap dapat memberikan layanan yang nyaman untuk seluruh nasabah, termasuk nasabah penerima bantuan dana BOS madrasah,” jelas Haris Budiman, Selasa (4/4).
Haris jua memastikan jika dalam menjalankan fungsi dan tugasnya khususnya terkait dalam penyaluran dana BOS mandrasah, Bank Mandiri selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Agama Lombok Timur untuk memastikan penyaluran dana BOS ini berjalan dengan lancar, tanpa ada pihak – pihak yang merasa dirugikan atau terabaikan.
“Bank Mandiri juga memberikan layanan tambahan untuk meningkatkan kapasitas agar pencairan dan penyaluran dana BOS dapat lebih cepat diterima,” kata Haris.
Ia memastikan pencairan dana BOS madrasah akan selesai hingga tanggal 18 April. Karena bagaimana pun juga, proses pencairan dana BOS tetap harus antri sesuai kesepakatan dengan Kemenag Lotim, sehingga pelayanan bagi nasabah pencairan BOS madrasah dan juga nasabah umum lainnya tetap terlayani dengan baik dan merasakan nyaman.
Haris juga menyebut tidak ada keributan kepala madrasah saat pencairan dana BOS tersebut. Situasi aman terkendali dan semuanya sudah terlayani dengan baik sesuai antrian dan ketentuan. Ia juga memastikan tidak pernah Bank Mandiri mempersulit apalagi menahan dana BOS tersebut.
“Jadi tidak benar kami mempersulit. Ini hanya pengaturan antrian dimana dalam satu hari ada kapasitas jumlah maksimal nasabah yang bisa dilayani. Prinsipnya siapa yang datang duluan akan dilayani sesuai antrian dan kapasitas yang ada,” tutupnya. (luk)
