Banjir Terjang Enam Desa di Kecamatan Alas Sumbawa

Aparat bersama warga di Kecamatan Alas, Sumbawa melakukan evakuasi warga. (IST/BPBD)

MATARAM–Bencana banjir terjadi di enam desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat pada Senin (14/2/2022) pukul 16.00 WITA.

Banjir ini merendam rumah warga tepatnya di wilayah Dusun Pok dan Kerato (Desa Kalimango), Dusun Jotang (Desa Baru), Dusun Dalam (Desa Dalam), Dusun Tal, Otak Desa dan Brang Bage (Desa Juran Alas), Dusun Marente Beru (Desa Marente), Dusun Luar, Bater, Stober (Desa Luar).

Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, di samping banyaknya lahan tandus sehingga mengurangi penyerapan air tanah. Kemudian penumpukan sampah dan sedimentasi di area aliran sungai yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan dan penyumbatan aliran air sungai, sehingga meluap.

Berdasarkan data Pusdalop BPBD Sumbawa, banjir mengakibatkan 679 KK terdampak dan rumah warga rusak ringan 25 unit, rusak sedang 5 unit, dan rusak berat 8 unit selain itu dampak lainnya yaitu jembatan amblas di 3 titik dengan masing-masing panjang ±20 m, ±50 m dan ±50 m, bronjong amblas di 2 titik dengan masing-masing panjang ±500 m dan 20 m, lapak dagang 3 unit, berugak hanyut 6 unit, pipa PDAM hanyut ±40 m, pipa PAMSIMAS ± 50 m, dan saluran irigasi amblas ±50 m.

Baca Juga :  Sumbawa dan Lombok Utara Dominasi Kejadian Bencana Triwulan I 2022

Beberapa lokasi banjir sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka. Kondisi saat ini air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah mereka.

BPBD Kabupaten Sumbawa telah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi NTB, TNI/POLRI serta masyarakat setempat dan melakukan penanganan segera dengan melakukan assesment dan kaji cepat serta melakukan upaya penanganan darurat di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Sumbawa dan Lombok Utara Dominasi Kejadian Bencana Triwulan I 2022

Kemudian BPBD Provinsi NTB telah melakukan koordinasi dengan Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat guna mendapatkan informasi perkembangan cuaca dan untuk mengantisipasi kejadian bencana susulan serta melakukan penyebaran informasi melalui sosmed dan pelaporan kejadian ke Pimpinan Daerah dan BNPB.

Pada musim penghujan ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem (Fenomena La Nina) berupa angin kencang dan hujan lebat yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung. (BPBD/RL)

Komentar Anda