Banjir Melanda, Status Darurat Kekeringan Belum Dicabut

BANJIR: BPBD Lombok Tengah belum mencabut status darurat kekeringan meski sudah memasuki musim hujan dan terjadi banjir di sejumlah wilayah. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah belum mencabut status darurat kekeringan meski beberapa hari terakhir intensitas hujan sangat tinggi menyebabkan beberapa lokasi terendam banjir di daerah itu. Soalnya, masih terdapat sejumlah permintaan air bersih warga yang masih terdampak kekeringan akibat musim kemarau.

Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Ma’ruf mengimbau, agar masyarakat selalu waspada dengan datangnya musim hujan tahun ini. Sebab bencana bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Karena itu, simulasi penanganan bencana sedang dilakukan di berbagai lokasi untuk menghadapi berbagai ancaman bencana. “Cuma kita belum mencabut status darurat kekeringan karena ada beberapa desa, terutama di Kecamatan Praya Timur masih meminta suplai air bersih. Sementara kondisi hujan ini tidak bisa membuat air mengendap di wilayah-wilayah tertentu sehingga kekurangan air bersih masih tetap terjadi,” ungkap H Ridwan Ma’ruf.


Kata Ridwan, wilayah kecamatan yang masih stabil ketersediaan air bersihnya adalah Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Pringgrata, dan Kopang. Sementara delapan kecamatan lainnya masih berstatus darurat kering dan masih membutuhkan suplai air bersih. “Dari 139 desa, ada 84 desa yang masih kering meski sudah mulai berkurang permintaan air bersih. Yang masih intens adalah di Kecamatan Praya Timur seperti Desa Semoyang dan sekitarnya masih meminta air bersih karena sumur mereka belum terisi meski sudah masuk musim hujan,’’ jelasnya.

Sementara di lain tempat beberapa wilayah terjadi banjir seperti di Kecamatan Praya ada Kampung Jawa Kelurahan Praya, Kelurahan Leneng, dan beberapa titik lainnya. Termasuk beberapa wilayah di Kecamatan Pujut dan Kecamatan Praya Barat Daya. “Seperti di wilayah Kabul juga banjir. Tapi di Bangket Parak yang setiap tahun terkena banjir tidak terdampak,” terangnya.

Namun terlepas dari bencana kekeringan dan banjir, BPBD sudah menyiagakan berbagai fasilitas untuk mengantisipasi berbagai bencana termasuk bencana banjir. Termasuk logistik bantuan yang stimulan seperti kayu dan asbes sudah tersedia manakala rumah yang tergenang banjir ini roboh. “Kalau bantuan seperti makanan siap saji, gula, mi dan lainnya tetap kita langsung distribusikan jika terjadi bencana. Namun yang perlu kami pertegas bahwa saat ini status darurat kekeringan masih belum kita cabut,” tegasnya. (met)

Komentar Anda