Banjir Landa Empat Dusun di Labuan Tereng

GIRI MENANG-Banjir bandang merendam empat dusun di Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar Lombok Barat Senin (27/3) lalu. Korban terdampak di empat dusun berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar mencapai 1.569 jiwa yang masuk 523 KK. Rinciannya, Dusun Kebon Talo 126 KK, Songkang 267 KK, Tibu 80 KK, dan Labuan Tereng 523 KK. Selain itu enam unit rumah dinyatakan rusak, satu rusak berat, satu rusak sedang, dan empat rusak ringan. Serta puluhan tembok pembatas rumah warga roboh.

Di lapangan sendiri, terparah terjadi di Dusun Songkang. Banjir bandang dengan ketinggian lebih satu meter itu menyebabkan banyak tembok pembatas rumah warga ambruk dan nyaris ambruk. Termasuk tembok kantor pemerintahan seperti Kantor Desa Labuan Tereng, Kantor UPTD Pertanian Kecamatan Lembar, dan SDN 1 Labuan Tereng roboh.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar Tohri mengungkapkan, banjir ini disebabkan luapan cekdam serta saluran yang jebol, yang mengalir di wilayah Dusun Tibu Timur. Saluran ini tak mampu menahan derasnya air dari perbukitan.

Baca Juga :  Diterjang Banjir, Wilayah Sambelia Terbagi Empat

[postingan number=3 tag=”banjir”]

Senin siang sendiri, banjir sudah terpantau surut. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Dinsos, Dikes, dan Tagana Lobar pun terlihat membantu mengevakuasi warga ke lokasi aman. Sembari  disiapkan dapur umum.

Camat Lembar Lalu Ardipati mengatakan, banjir bandang yang melanda empat dusun di Desa Labuan tereng adalah yang terparah. Selain karena banyaknya tembok rumah warga yang jebol, kendaraan juga nyaris hanyut. Sementara tanaman padi yang mau panen terendam merata.

Terpisah Kepala Desa Labuan Tereng Humaidi mengatakan, sementara waktu pelayanan pemerintah desa dialihkan ke Masjid di Dusun Labuan Tereng. Karena kantor desa sendiri ikut terendam. Bahkan sejumlah unit komputer dan LCD milik Kantor Desa Labuan Tereng rusak. Berkas dan dokumen penting lainnya juga banyak terkena lumpur.

Kabag Humas dan Protokoler Setda Lobar H. Saeful Ahkam menambahkan dalam rilisnya, banjir ini diakibatkan luapan dari tanggul Eat Tibu yang tidak mampu menahan debit air yang cukup besar sehingga mengalir deras ke daerah-daerah lebih rendah pinggir laut. Di samping mendapat limpahan banjir dan lumpur dari tanggul dan bukit sekitar, juga karena air laut yang pasang dan naik ke daratan.

Baca Juga :  Korban Banjir Keluhkan Penyaluran Bantuan

Selain itu kata dia, jalan raya yang membelah bukit Mareje menuju Sekotong, tepatnya di wilayah Gerepek tak ayal juga menjadi area longsoran. Limbah tanah berbatu menutup lebih dari separuh badan jalan di beberapa titik lokasi sehingga menyulitkan kendaraan-kendaraan, baik roda dua apalagi roda empat untuk melaluinya. Hal tersebut juga terjadi di beberapa titik ruas jalan di Dusun Teluk Waru.

Diterangkan, alat berat sudah dikerahkan di samping personil untuk mengambil tindakan cepat. Berdasarkan datanya, air bah di Dusun Songkang mengakibatkan tiga orang mengalami luka. Di wilayah yang sama pada saat kejadian, seorang ibu melahirkan. “Semua korban dan ibu tersebut sudah berhasil dievakuasi ke Puskesmas Jembatan Kembar yang memang disiagakan untuk tanggap terhadap bencana,” tandasnya. (zul)

Komentar Anda