Banjir Kembali Terjang Loteng, 30 Jiwa Mengungsi

Janji Perbaikan Jembatan tak Kunjung Terealisasi, Masyarakat Kecewa

MENGUNGSI: Kondisi masyarakat di Dusun Tongkek, Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Loteng, mengungsi akibat banjir yang menerjang rumah mereka, Selasa (25/10). (m haeruddin/radarlombok)

PRAYA–Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), membuat beberapa wilayah kembali terendam banjir. Seperti yang terjadi di Dusun Tongkek, Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, air sungai di wilayah tersebut meluap dan menggenangi rumah warga hingga lutut orang dewasa.

Hujan yang terjadi, Selasa (25/10) sekitar pukul 14.00 WITA ini membuat air mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 16.30 WITA. Banjir diperparah akibat jembatan yang tidak segera diperbaiki, sehingga menyumbat aliran air, dan banjir menyebabkan sekitar 30 jiwa diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Kepala Dusun (Kadus) Tongkek, Dodi Wiharjo menegaskan ada puluhan rumah bersama satu bangunan fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terendam banjir akibat luapan air sungai ini. Pihaknya juga sangat menyayangkan lambannya perhatian dari pemerintah terhadap permintaan warga yang sudah lama menginginkan perbaikan jembatan di wilayah tersebut.

“Ada puluhan rumah warga, dan satu PAUD yang terendam banjir. Dan saat ini ada sekitar 30 jiwa atau warga yang terpaksa kita ungsikan. Penyebap banjir karena lubang jembatan tidak mampu menampung derasnya air hujan,” ungkap Dodi Wiharjo, kepada Radar Lombok, Selasa malam.

Ia menegaskan setiap turun hujan sedikit saja, maka sudah pasti rumah warga langsung terendam. Apalagi jika hujan besar seperti yang terjadi sekarang ini. Untuk itu pihaknya sangat berharap ada perhatian dari pemerintah untuk bisa segera melakukan perbaikan jembatan.

Karena jangan sampai pemerintah menunggu adanya korban berjatuhan, baru kemudian merealisasikan janji mereka untuk dilakukan perbaikan jembatan.

“Dari dulu saya usulkan pembangunan jembatan ini ke Pemkab Lombok Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tapi janji tinggal janji saja, tidak pernah terealisasi. Ketika ada Pemilu, baru diungkit lagi sebagai barang jualan politik. Masak mau menunggu korban jiwa, baru mau dilakukan perbaikan oleh Pemkab ini,” geramnya.

Ia menjelaskan, dari data yang dihimpun jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Dusun Tongkek diantaranya atas nama Abdul Goni ada 4 jiwa, yang didalamnya ada anak dan Balita. Kemudian Mahrip ada 5 jiwa, dengan satu anak-anak. Selanjutnya Amaq Muhadis yang merupakan Lansia dan 2 jiwa lainnya, Suhaibah 3 jiwa dan 1 anak, Suhaidi 2 jiwa, Suhaimi 4 jiwa 2 anak, Muazin 1 jiwa, Bapak Amir 2 jiwa, Pajarudin 4 jiwa, Zaidun 2 jiwa, dan H Mahrip, Lansia 2 jiwa.

“Kami sangat berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan yang ada di wilayah kami ini,” tegasnya. (met)

Komentar Anda