GIRI MENANG – Banjir dan longsor menerjang Kecamatan Batulayar kemarin. Banjir dan longsor terjadi di beberapa titik seperti di dua desa yaitu Desa Senggigi dan Desa Pusuk Lestari. Bencana yang sama juga terjadi di Desa Batulayar dan Batulayar Barat.
Hujan yang turun dengan sangat lebat, membuat banjir dan longsor. Akibat banjir itu, warga yang mengendarai sepeda motor dan membawa anaknya hampir hanyut terbawa arus. Zulfan Hadi, warga Pusuk Lestari menuturkan, saat hujan turun ada warga yang jatuh dari kendaraannya.” Tadi ada ibu tadi sama anaknya jatuh saat mengendarai motornya yang saat itu melewati jalur yang banjir,” tuturnya, Kamis (27/4).
Ia mengatakan, banjir yang terjadi akibat gorong-gorong di kawasan pinggir jalan pusuk Lestari itu tertutup tanah. Sementara air yang mengalir cukup deras sehingga mengakibatkan luapan. “Itu dari dua tahun yang lalu tertutup gorong-gorongnya sampai sekarang sehingga jadi langganan banjir karena luapan dari air gunung cukup tinggi,” jelas Zulfan.
Banjir di l Desa Pusuk Lestari juga mengakibatkan kemacetan. Banyak pengendara yang memberhentikan kendaraannya karena takut air membesar.” Kendaraan banyak berhenti dan terjadi macet. Tapi teman-teman warga Pusuk Lestari sudah standby di lokasi untuk mengamankan,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Batulayar Afgan kusumanegara mengatakan setidaknya kawasan yang menjadi titik luapan air itu di Desa Senggigi Batulayar Barat dan Pusuk Lestari. Tapi tak sampai memakan korban atau merugikan material. “Hanya di titik-titik tertentu saja, palingan di satu desa ada satu titiknya banjir tapi yang lumayan parah itu di Desa Batulayar Teloke karena air yang mengalir langsung kesana,” kata Afgan.
Terpisah Kepala Desa Senggigi Mastur menjelaskan, pada Kamis siang banjir melanda wilayah Desa Senggigi, sejumlah titik banjir ada di kawasan. Hotel Sheraton dan di Dusun Kerandangan tepatnya di RT 6 Dusun Kerandangan Desa Senggigi.” Betul terjadi banjir dan longsor di Dusun. Kerandangan di RT 6,” katanya.
Banjir menggenangi jalan raya di kawasan Hotel Sheraton Senggigi, para ketinggian air di depan hotel mencapai sekitar 50-70 cm yang terjadi sekitar pukul 14.00 wita. Para Pengguna jalan yang melintasi jalan dikawasan Sheraton terpaksa harus berjalan kaki sambil mendorong kendaraan mereka, untuk menghindari genangan air yang cukup deras.
Sementara itu longsor yang terjadi di Dusun Kerandangan, kata Kades merusak satu rumah warga. ” Satu rumah warga terdampak longsor, ” tegasnya.
Pihaknya sudah turun melakukan pengecekan kondisi longsor yang terjadi di RT 6, pihaknya sudah meminta masyarakat yang tinggal di seputaran longsor sudah diminta untuk pindah atau mengungsi untuk menghindari adanya longsor susulan, karena kondisi material longsor membawa material batu yang dikhawatirkan akan menimpa warga jika tidak secepatnya menyelamatkan diri. ” Kita khawatir adanya longsor susulan, karena banyak batu yang jatuh, makanya warga untuk sementara kita minta pindah ke mushola, ” imbuhnya.
Ada sekitar 10 Kepala Keluarga yang diminta untuk pindah dulu untuk menyelamatkan diri. Ia menjelaskan, saat ini kondisi cuaca di kawasan Senggigi masih dalam suasana hujan namun tidak deras pada pukul 16.30 wita, melihat kondisi cuaca yang masih mendung, Kades masih khawatir akan turunnya hujan lagi, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada. ” Ini masih mendung, kemungkinan akan hujan lagi, tadi saya sudah cek ke lokasi, makanya masyarakat kita antisipasi, jika ada ledakan longsor terjadi, tidak ada korban jiwa, masyarakat yang ada di bawah longsor kita minta untuk pindah lebih dulu, ” tegasnya. (ami)