Banjir dan Longsor di Malaka, Ribuan Jiwa Terdampak, Warga Butuh Makanan dan Tenda

Warga Dusun Setangi, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU masih trauma dengan banjir, Minggu (16/10/2022). (DERI/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Banjir bandang dan tanah longsor di beberapa dusun di Desa Malaka Kecamatan Pemenang, Lombok Utara pada Minggu (16/10/2022) sore langsung jadi atensi pemerintah.

Petugas dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan,  PLN dan stakeholder terkait lainnya langsung turun melakukan penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan.

Mulai dari evakuasi pohon tumbang, material batu dan tanah yang menumpuk di jalan hingga memeriksa kondisi warga.

Beberapa jalan di Malaka yang sempat tertimbun material kini kondisinya sudah steril dan bisa dilalui meski belum sepenuhnya bersih.

Kemudian ada juga yang melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak di empat dusun.
Yakni Dusun Bajur, Setangi, Malimbu dan Lendang Luar.

Kondisi warga saat ini banyak yang masih trauma dan butuh perhatian.
Zakaria, warga Dusun Malimbu mengatakan bahwa banjir baru kali ini terjadi di wilayahnya. Itu membuatnya trauma.

“Kami takut karena airnya cukup tinggi menggenangi rumah,” katanya.

Banjir itu terjadi akibat air di sungai depan rumahnya meluap usai hujan cukup deras terjadi selama beberapa jam.

Dampak dari banjir tersebut beberapa barang berharga mulai dari pakaian dan alat untuk mencari nafkah berupa dua gergaji mesin hanyut terbawa arus.

Warga lainnya di Dusun Bajur, Muhammad Husain juga mengatakan hal yang sama. Rumahnya yang paling terdampak di dusun tersebut. Sebab lokasinya paling dekat dengan sungai.

“Airnya semua masuk ke dalam rumah. Beberapa barang berharga ikut hanyut. Paling banyak itu pakaian. Termasuk pakaian sekolah anak-anak,” bebernya.

Selain menghanyutkan barang berharga. Banjir juga merusak beberapa bagian rumahnya. Terutama kamar mandi. “WC tidak bisa terpakai sekarang,” bebernya.

Kondisi rumah Husain sampai saat ini belum bisa ditempati. Ia pun terpaksa mengungsi ke rumah orang karena belum adanya tenda pengungsi. “Kita butuh tenda sebenarnya ini,” ucapnya.

Kepala Desa Malaka, H. Ikhwan mengatakan bahwa akibat banjir, sebanyak 473 KK atau 1442 jiwa  di empat dusun yang terdampak.

“Saat ini warga butuh  tenda pengungsian dan  makanan serta minuman. Warga tidak bisa masak karena alat masak maupun bahan makanan banyak yang hanyut,” ucapnya. (RL)

Komentar Anda