Bangun UMKM Berkelanjutan Melalui Pembelajaran Kanvas Model Bisnis Bersama Program Bale Berdaya

Pelatihan tatap muka program Bale Berdaya di Kecamatan Ropang.

SUMBAWA BESAR–Selain keindahan alam dan budaya, daya tarik utama yang membuat suatu daerah mencapai pertumbuhan pariwisata dan ekonomi berkelanjutan adalah keberagaman UMKM lokal yang menawarkan berbagai produk otentik dan unik, sehingga dapat menjadi buah tangan favorit para turis lokal maupun mancanegara.

Berdasarkan data tahun 2024 dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat lebih dari 5.500 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumbawa. Angka ini melesat jauh dari data tahun 2020 yang mencatat adanya 1.009 UMKM di Kabupaten Sumbawa.

Artinya, dalam 3 tahun terakhir, kurang lebih ada sekitar 1.497 UMKM yang lahir setiap tahunnya, atau sekitar 125 UMKM dalam satu bulan.

Setiap harinya, dengan potensi lokal yang otentik dan unik, lahir UMKM-UMKM baru yang akan menjadi tonggak pariwisata dan ekonomi Kabupaten Sumbawa di masa depan.

Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian pesat, bagaimana dengan ketahanan mereka di pasar lokal dan nasional?

Tidak dapat dipungkiri bahwa menjalankan usaha mandiri seperti UMKM memiliki risiko tinggi. Jika dijalankan tanpa ilmu bisnis yang mumpuni, besar kemungkinan UMKM tidak akan mampu mengembangkan usahanya dan menghadapi kebangkrutan.

Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa kredit macet UMKM membengkak pada Semester I tahun 2024. Fenomena ini tentu menjadi alarm untuk para pelaku UMKM untuk terus memperkaya pengetahuan dan inovasi bisnis agar terhindar dari kegagalan.

Untuk mencapai potensi maksimal para pelaku usaha UMKM di Kabupaten Sumbawa, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dan KUMPUL.ID sebagai ekosistem pemberdayaan kewirausahaan untuk mengimplementasikan Program Bale Berdaya.

Pada bulan Juni telah melakukan pelatihan tatap muka luring ke – 2 kepada lebih dari 100 UMKM di Kabupaten Sumbawa yang tersebar di tujuh kecamatan: Sumbawa, Ropang, Lunyuk, Lantung, Lenangguar, Moyo Hulu, dan Orong Telu.

Pelatihan tatap muka ini dilaksanakan selama tiga hari, 24-26 Juni 2024, di kantor kecamatan masing-masing wilayah yang menjadi target Program Pemberdayaan UMKM Bale Berdaya.

Pelatihan tatap muka ke-2 ini berfokus pada pengetahuan cara membangun bisnis yang berkelanjutan melalui penerapan Business Model Canvas (BMC) atau Kanvas Model Bisnis.

Kanvas Model Bisnis adalah kerangka kerja visual untuk merancang, menggambarkan, dan mengelola model bisnis. Kanvas ini terdiri dari sembilan blok utama: segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, sumber daya utama, kegiatan utama, kemitraan utama, dan struktur biaya.

Kanvas Model Bisnis sangat penting dalam wirausaha karena memberikan gambaran jelas tentang komponen utama operasi bisnis, serta membantu mengelola strategi bisnis dengan lebih efektif.

Dalam pelatihan tatap muka, peserta UMKM diberi pembelajaran mengenai langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah, dengan tujuan utama memprioritaskan kebutuhan target pelanggan melalui penggunaan Kanvas Model Bisnis.

Dengan bimbingan dari para pemateri yang berpengalaman dan modul pelatihan yang mendalam, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dasar yang kuat bagi pelaku UMKM Kabupaten Sumbawa untuk unggul dan bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Untuk memudahkan pemahaman peserta, pelatihan dilakukan secara praktikal dan interaktif, sehingga peserta dapat langsung menerapkan konsep-konsep Kanvas Model Bisnis pada bisnis mereka.

Setelah pelatihan tatap muka ke-2, Program Bale Berdaya menyediakan dukungan jangka panjang melalui pendampingan intensif dan konsultasi daring bersama para ahli untuk optimasi pasca-pelatihan.

Pelatihan ini memberikan dampak positif bagi UMKM dalam mengidentifikasi peluang baru, mengelola risiko, dan meningkatkan keberlanjutan usaha. Salah satu dampak nyata yang dirasakan oleh pelaku UMKM dari pelatihan ini adalah peningkatan pendapatan yang signifikan.

Salah satu kisah sukses adalah UMKM di Kecamatan Lunyuk berhasil meningkatkan efisiensi bisnis, memetakan preferensi pelanggan, dan memperbaiki daya tawar mereka, yang mengarah pada peningkatan pendapatan. Perubahan positif serupa dirasakan oleh UMKM di Kecamatan Sumbawa.

Setelah belajar menyusun Kanvas Model Bisnis dan proposal usaha melalui program Bale Berdaya, peserta mengimplementasikan model bisnis tersebut dalam bazaar UMKM di Sumbawa.

Dengan menentukan produk sesuai target market, UMKM yang ikut serta mengalami peningkatan penjualan sebesar 15% dari angka penjualan harian. Ini menunjukkan praktik nyata Bale Berdaya dalam mendukung dan memberi aksesibilitas untuk UMKM berkembang.

Program pemberdayaan UMKM Bale Berdaya, yang diinisiasi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan KUMPUL.ID, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan UMKM lokal di Kabupaten Sumbawa.

Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN, mengatakan, “Program ini memperkuat UMKM Sumbawa dengan teori terapan serta ilmu strategi bisnis yang diharapkan dapat memperkuat kinerja usaha para UMKM, sehingga lebih siap menghadapi pasar nasional dan bahkan internasional.”

Dukungan terus diberikan kepada UMKM lokal agar dapat berkembang pesat, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (rl)

Komentar Anda