Bangun Stadion, NTB Butuh Rp 1 Triliun

Tri Budiprayitno (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM  – Persiapan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, Pemprov NTB berharap dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Harapan itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB, Drs Tri Budiprayitno, M.Si, mengingat untuk pembangunan stadion baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, paling tidak membutuhkan dana setidaknya Rp 1 triliun.

“Karena jujur kita akui stadion, venue-venue yang standarnya nasional, apalagi Internasional, kita belum ada,” kata Tri Budiprayitno di Mataram, kemarin.

Yiyit sapaan akran Kadispora NTB ini menyebut Pemprov telah melakukan berbagai koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan anggota Legislatif, baik di tingkat nasional maupun daerah. Tujuannya adalah memastikan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk pembangunan venue PON.

Dalam hal ini pemprov juga mempertimbangkan pembangunan stadion baru dibandingkan merehabilitasi venue lama. Yang utama adalah memastikan asas kebermanfaatan jangka panjang setelah PON usai. “Kalau kita membangun kemudian setelahnya tidak dimanfaatkan seperti mana yang terjadi ditempat sebelumnya menjadi sesuatu yang tidak boleh terjadi,” tegasnya.

Baca Juga :  Lebah FC dan Persebi Pimpin Klasemen Zona Pulau Sumbawa

Kawasan Mandalika dipilih sebagai alternatif lokasi pembangunan stadion. Selain memiliki lahan yang luas, lokasi ini dinilai strategis untuk pengembangan olahraga sekaligus mendukung keberlanjutan venue. “Artinya masalah maintenance dan segalanya ada peluang untuk terjaminnya,” jelasnya.

Dispora NTB mengajukan anggaran Rp 1 triliun untuk membangun stadion skala nasional dengan kapasitas sedang. Jika pembangunan stadion mencakup seluruh venue cabang olahraga (Cabor) PON di lahan seluas 200 hektare, total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 6,7 triliun.

“Kalau misalnya kita skema berbagi (cost sharing, red) pasti berkurang (beban, red). Ada ruang waktu sekitar 3 tahun. Banyak orang yang memberikan tawaran, tapi kita belum memutuskan yang mana,” katanya.

Baca Juga :  NTB Batal Gandeng NTT Pada Bidding Tuan Rumah Bersama PON 2028

Sementara itu, penetapan cabang olahraga untuk PON 2028 masih dalam proses. Sesuai arahan KONI, Cabor yang dipertandingkan akan difokuskan pada Cabor Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games, dengan tambahan Cabor yang menjadi privilege tuan rumah. “Tidak semua Cabor Olimpiade akan dilombakan, terutama yang minim atlet atau fasilitas di NTB,” jelas Yiyit.

Ia juga menambahkan bahwa tiga cabor Olimpiade diusulkan untuk tidak dilaksanakan karena kendala fasilitas dan kurangnya popularitas di Indonesia. Sebagai gantinya, NTB dan NTT sebagai tuan rumah akan mengajukan cabor lain yang sesuai dengan karakteristik daerah. “Kami masih menunggu keputusan final dari KONI pusat, yang ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan,” pungkasnya. (rat)