Bang Zul Jawab Soal Foto Editan Dirinya dan Indah

Dr. ZUL
Dr Zulkieflimansyah.(dok/)

MATARAM–Foto Gubernur Dr Zulkieflimansyah bersama Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri disebarkan dengan keterangan seolah-olah keduanya memiliki hubungan khusus.

 Beredarnya foto ini langsung direspon masyarakat. Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini pun mendapat pertanyaan seputar foto itu. Dia lalu menjelaskan duduk perkara foto itu. Foto dirinya bersama Indah itu diambil saat makan bersama  Festival Sangian tahun  lalu.  “Foto saya dengan sahabat saya Ibu Bupati Bima (Indah Dhamayanti Putri  saat makan bersama dan ramai-ramai setelah Festival Sangiang setahun yang lalu menyebar,”jelasnya melalui  akun facebook peribadianya @Bung Zul Zulkieflimansyah yang dikutip radarlombok.co.id, Kamis kemarin (5/9).

 Foto itu disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan terlebih dahulu diedit seolah-olah hanya mereka berdua yang sedang makan. Padahal di lokasi, ada banyak orang. ”Tinggal foto kami berdua sambil dibumbui bahwa kami punya hubungan khusus dan personal,” tambah Bang Zul menjawab pertanyaan salah seorang nitizen atas keberadaan foto yang beredar itu.

Ditegaskan, dirinya tidak memiliki hubungan khusus dan personal dengan Indah. Hubungannya semata-mata profesional antara seorang gubernur dengan bupati. Kehadiran dirinya saat itupun menghadiri Festival Sangiang. “Padahal hubungan kami adalah hubungan persaudaraan secara profesional, ada-ada saja,” senyumnya atas pertanyaan itu.

 Penjelasan atas keberadaan foto dirinya dengan Indah yang ditanyakan nitizen menjadi salah satu pertanyaan yang dijawab Bang Zul. Dia banyak mendapat pertanyaan tentang berbagai program Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terutama program unggulan. Beberapa minggu terakhir banyak sekali kegaduhan di dunia maya tentang berbagai program pemda NTB. “Menurut kami masih wajar. Kalau tidak ada dinamika, biasanya kita tak akan pernah belajar dan akhirnya bebal utk berubah,”tulisnya seperti yang dikutip radarlombok.co.id dari akun facebook-nya Kamis kemarin (5/9).

Dikatakan, ada nitizen  mengatakan pemerintahannya bersama Wagub Hj Sitti Rohmi Djalilah punya program yang tak berpihak pada pariwisata lagi. Padahal pada pemerintahan sebelumnya, pariwisata jadi program unggulan. Hal ini diindikasikan dengan anggaran pariwisata yang berkurang. Padahal, jawabnya, memajukan pariwisata itu tidak  harus identik dengan anggaran pariwisata. “Membangun dermaga, memperbaiki jalan dan penerangan, mengatasi persoalan sampah, dll itu juga ujung-ujungnya pariwisata juga,” jelasnya.

Dari hasil evaluasi pihaknya, ada penerbangan langsung dari Australia ke Lombok berdampak pada peningkatan pariwisata. “Dari hasil evaluasi kami, adanya direct flight dari Perth Australia ke Lombok sudah meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir  hampir 200 persen!. Memajukan pariwisata adalah kemestian dan ini prioritas kami no 1. Dan memajukan pariwisata ini nggak harus identik dgn semata jumlah anggaran di dinas pariwisata,” lanjutnya.

 Ada juga pertanyaan tentang jargon melanjutkan Ikhtiar TGB (TGH Zainul Majdi) tapi tidak ada lagi program unggulan sebelumnya seperti sapi jagung dan rumput laut  (PIJAR) dan program lainnya. Dielaskan, melanjutkan PIJAR tidak harus dengan nama PIJAR lanjutan tapi bisa juga dengan menghadirkan banyak industri pengolahan yg punya nilai tambah lebih. “Program kami menghadirkan industri pengolahan misalnya adalah upaya kami secara sadar utk melanjutkan program PIJAR dgn struktur industri yang lebih, dalam dalam rangka menaikkan nilai tambah produk-produk pertanian dan peternakan kita,”  jelasnya.

 Ada lagi yang mempermasalahkan tentang pengiriman mahasiswa ke Korea bahkan mencurigai ini motif untuk perdagangan manusia. Padahal ini program sederhana. “Yang punya ide memberangkatkan anak-anak NTB ke Luar negeri bukan kami saja. Banyak orang-orang dan tim lain,” jelasnya

 Ide memberangkatkan lulusan diploma tiga (D3) keperawatan dan melanjutkan ke jenjang strata satu (S1) di Chodang University, Korea Selatan diinisiasi oleh Dr Hamsu dari Fakuktas Kedokteran Unram. “Kata beliau kita punya kelebihan perawat dan sambil sekolah, anak-anak kita bisa bekerja membantu di bidang perawatan dan kesehatan di Korea dangan gaji yang lumayan,” katanya.

 Menurutnya, program ini bagus dan harus didukung  tapi  dirinya meminta Prof Hamsu untuk mengecek kualitas dan reputasi Chodang University sambil mengirimkan Kadis Kesehatan NTB dr Eka dan direktur utama RSUD NTB dr Fikri untuk memastikan bahwa apa yang dijanjikan itu benar. ” Setelah semuanya oke, baru berani kita kirimkan anak-anak kita ke sana,” sambungnya.

Lalu  ada hal-hal yang kenyataannya tidak sesuai dangan yang dijanjikan tentu patut disesali. “Kita tinggal perbaiki kalau ada prosedur yang keliru atau ganti tempat studi ke tempat yang sesuai harapan. Tapi yg ada beritanya anak-anak Kita telantar di Korea,” sebutnya.

 Atas kegaduhan yang terjadi terkait program pemprov NTB bahkan yang menyangkut hal personal, disesali Bang Zul. “Saya kadang mikir apa maunya ya bikin banyak kegaduhan?. Pilgub masih lama. Pilpres juga masih lama. Pileg juga begitu. Apa mau merusak hubungan kami dengan wagub?. Alhamdulillah kami saling percaya dan memutuskan segala sesuatunya dgn terbuka dan saling percaya,” imbuhnya.

Dia pun meminta masyarakat tetap jernih berpikir. “Saya terpaksa harus nulis sambil santai karena yakin akan semakin banyak lagi pertanyaan-pertanyaan ke depan. mudah-muhan kita tetap tak kehilangan kejernihan dan akal sehat,” tutupnya.(sal)

Komentar Anda