KNPI Sambang Bajang Selama Ramadan

PRAYA-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Tengah, selama bulan puasa ini terfokus terhadap program Sambang Bajang.

Ketua KNPI Lombok Tengah, M Samsul Qomar menyebutkan, kegiatan sambang bajang ini sengaja difokuskan bulan Ramadan ini karena memiliki makna ganda. Yakni melaksanakan safari Ramadan dan melaksanakan program jangka penjang, yakni Sambang Bajang. Pelaksanaan program sambang bajang ini sudah mulai dilaksanakan terhitung sejak 5 hari Ramadan. “Program perdana kita sudah mulaikan sejak tanggal 5 Ramadan lalu,” katanya, kemarin.

Untuk memantapkan program lanjutnya, sejumlah pengurus masjid jauh jauh sebelumnya sudah dilakukan pendataan. Dimana tujuan utama adalah sejumlah tempat ibadah, baik yang ada di pelosok ataupun di perkampungan. Sebut saja seperi di Dusun Bulur Mayung Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur. “Karena kegiatan ini dinamakan Sambang Bajang, makanya kita fokuskan aga para pemuda harus terlibat dalam program ini,” sebutnya.

Baca Juga :  Kongres Satu KNPI, Hamdan Kasim Nyatakan Siap Bersaing Rebut Ketum

Sebab Organisasi KNPI yang bergerak di bidang kepemudaan harus mampu merangkul semua pemuda. Sehingga tujuan utama dalam program ini adalah memberikan pembinaan kepada masyarakat dan pemuda. Kegiatan ini lanjutnya, dilaksanakan selama puasa penuh. “Kalau tidak salah ada 24 masjid yang sudah didata sebagai lokasi pelaksanaan program ini,” sebut MSQ.

Sementara itu, Kepala Desa Bilelando Ramayadi mengaku gembira desa pelosok seperti Desa Bilelando diberikan perhatian oleh KNPI. Masyarakat Desa Bilelando sangat kegirangan ketika ada kunjungan, apalagi ketua KNPI adalah wakil rakyat. Sehingga masyarakat bisa menyampaikan semua keluhannya mereka. “Saya secara pribadi kagum organisasi KNPI bisa dipimpin oleh anggota dewan,” sebutnya.

Baca Juga :  Ramadan, KNPI Gelar Kegiatan Khusus

Dengan adanya dasar inilah, pihaknya yakin semua program yang direncanakan akan berjalan seperti yang telah dirancang. Termasuk program yang sedang diikutinya saat ini. Untuk diketahui lanjutnya, masyarakat Desa Bilelando sedikit demi sedikit sudah mulai menunjukkan perubahan. Dimana sebelumnya Desa Bilelando sering disebut yang tidak-tidak.

Namun apa yang disangkakan masyarakat sudah berubah, artinya masing- masing kampung sudah bisa memiliki sarana ibadah. Dari itulah, kunjungan dan perhatian yang telah diberikan kepada masjid beserta marbot tahun-tahun mendatang Desa Bilelando kembali mendapatkan bagian. “Tahun depan desa kami kembali mendapatkan kunjungan. Sebab sentuhan agama dan pemaparan keadaan pembangunan di daerah ini sangat diharapkan masyarakat,” ungkapnya. (cr-ap)

Komentar Anda