Bakar Sampah Jadi Kendala Raih Adipura

MONUMEN ADIPURA: Kota Mataram bertekad kembali meraih penghargaan Adipura tahun ini. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Kota Mataram kembali bertekad meraih penghargaan Adipura tahun ini. Pengalaman ditahun-tahun sebelumnya berupaya diantisipasi. Namun yang berpotensi menjadi kendala meraih penghargaan untuk kota yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan, adalah tentang adanya warga masyarakat yang membakar sampah di Kota Mataram.

Bakar sampah sembarangan ini bisa menjadi ganjalan Kota Mataram menyudahi puasa penghargaan Adipura. “Iya bakar sampah ini memang menjadi salah satu kendala kita untuk meraih penghargaan Adipura,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H Kemal Islam di Mataram, kemarin.

Masih ada yang membakar sampah menjadi poin negatif. Kota Mataram pun tidak berdiam diri. Ketika ada warga yang membakar sampah. Langsung akan ditegur. Kota Mataram juga dibantu oleh Dinas Lingkunga Hidup Provinsi NTB untuk memonitor dan mengawasi adanya warga yang membakar sampah.

“DLH Provinsi NTB lebih aktif dalam melakukan monitoring terhadap kondisi-kondisi seperti itu. Bahkan kemarin yang ditegur itu salah satu SKPD di provinsi yang membakar sampah,” beber Kemal.

Baca Juga :  Ada Program Jalan Baru Tahun Ini

Bakar sampah di Kota Mataram kini menjadi perhatian serius. Salah satu potensi terbesarnya adalah bisa dilakukan oleh petani. Yakni ketika usai panen padi. Petani akan membakar jerami untuk persiapan menanam padi lagi. DLH pun berupaya mencari solusi mengatasi persoalan ini.

“Iya memang betul itu. Makanya nanti kalau kita lihat dan temukan akan didatangi langsung. Kita kan sudah melakukan sosialisasi kalau soal ini tidak boleh melakukan pembakaran sampah. Termasuk pembakaran sisa hasil panen,” jelasnya.

Tantangan meraih penghargaan Adipura pun semakin berat. Karena sekarang item penilaian yang ditentukan kementerian juga bertambah. Sementara kota dituntut tidak hanya sekedar bersih. Tapi juga harus berhasil mengelola sampah.

Baca Juga :  Tinggal 4 Persen Warga Mataram belum Rekam Data E-KTP

“Ini yang kita gencarkan. Salah satunya adalah dengan pengembangan maggot. Itu menjadi salah satu yang menarik untuk mendapatkan nilai plus bagi penilaian Adipura. Nanti penilaian biasanya di pertengahan tahun dan diumumkan sekitar Oktober,” jelasnya.

Kota Mataram sudah memastikan diri sebagai peserta Adipura tahun ini. Kepastian ini dengan melaporkan diri ke kementerian sebagai peserta. Karena sejak tahun lalu, Kota Mataram sudah berkoordinasi tentang persyaratan mengikut Adipura. “Setelah persyaratan dipenuhi kita melengkapi persyaratan itu,” katanya.

Setelah memastikan diri sebagai peserta. Beragam persiapan dilakukan dan dipersiapkan Kota Mataram. Persiapannya adalah bagaimana menangani sampah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Karena Kota Mataram ingin mengakhiri puasa Adipura sejak tahun 2016 lalu.

“Apalagi kita di NTB kan menuju zero waste itu. Kita tentu jelas mendukung program pemerintah provinsi juga,” ungkapnya. (gal)

Komentar Anda