Baiq Masnah Dibunuh dengan Racun

DIBONGKAR: Penyidik Polres Lombok Tengah saat membongkar lokasi dikuburnya jasad Baiq Masnah yang dibunuh oleh kekasih gelapnya, Fathurrahman, Kamis (3/12). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA–Baiq Masnah (40 tahun) warga Dusun Tamping Desa Persiapan Kramajati Kecamatan Pujut Lombok Tengah yang dilaporkan hilang sejak empat bulan lalu ditemukan tinggal tulang belulang yang terkubur di pondasi rumah warga setempat di perbatasan antara Desa Pengembur dan Tanak Awu Kecamatan Pujut.

Temuan tulang belulang manusia ini setelah polisi melakukan pembongkaran sekitar pukul 05.00 Wita, Kamis (3/12). Tulang belulang ini dibungkus selembar kain yang sudah lusuh. Pembongkaran mayat ini tak terlepas dari pengakuan Fathurrahman (38 tahun), warga Dusun Tamping, Desa Persiapan Kramajati Kecamatan Pujut. Lelaki yang berprofesi sebagai sopir ini sendiri diamankan polisi sejak empat bulan silam.

Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP I Putu Agus Indra Permana mengatakan, Fathurrahman membunuh Masnah dengan membubuhkan racun potassium di minumannya.
Setelah Masnah meninggal, Fathurrahman kemudian membawa mayatnya dan menguburnya di bawah pondasi salah satu rumah warga yang belum rampung. ‘’FH sekarang sudah kita tetapkan sebagai tersangka,’’ ungkap Putu Agus.

Sebelumnya, Fathurrahman diamankan lantaran membawa pergi Masnah. Ceritanya, Fathurrahman dan Baiq Masnah memiliki hubungan gelap. Asmara terlarang itu dijalin keduanya sejak setahun silam. Hubungan Fathurrahman dan Baiq Masnah kemudian diketahui warga sekitar. Keduanya lalu disidang adat. Dalam pengadilan itu, Fathurrahman dan Baiq Masnah mengakui hubungan gelapnya. Baiq Masnah yang masih berstatus istri seorang pria yang tengah menjadi TKI di Malaysia mengaku sudah berbadan dua. Keduanya lalu diusir dari kampung itu Kamis (9/11/2020).

Hari itu juga, Fathurrahman memboyong Baiq Masnah ke luar kampung. Rencananya, mereka hendak pergi mengamankan diri ke Desa Labulia Kecamatan Jonggat, tempat sanak saudara Fathurrahman. Namun, sejak hari itu pula Baiq Masnah menghilang.

Keluarga Baiq Masnah akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi. Fathurrahman akhir diamankan sebagai saksi. Sejak itu, polisi mulai mengusut kasus kehilangan Baiq Masnah, tapi belum berhasil. Sebab dari keterangan Fathurrahman, Baiq Masnah menghilang entah ke mana.
Waktu mengantarkan Baiq Masnah ke Labulia, Baiq Masnah tiba-tiba turun setibanya di SPBU Tanak Awu depan Bandara Internasional Lombok (BIL). Fathurrahman sendiri mengaku bingung dengan hilangnya Baiq Masnah. Fathurrahman mengaku Baiq Masnah kabur dibonceng orang menggunakan sebuah motor warna putih. Keterangan Fathurrahman ini ternyata hanya sandiwara.

Polisi terus melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan jejak hilangnya Baiq Masnah. Pada Rabu malam (2/12), polisi menemukan bukti baru. Bukti ini kemudian ditunjukkan kepada Fathurrahman. Setelah diinterogasi polisi, Fathurrahmkan akhirnya mengaku. Ia nekat telah menghabisi nyawa Baiq Masnah tiga bulan silam. Mayat Baiq Masnah sendiri kemudian dikuburkan di bawah pondasi rumah salah seorang warga.
Malam itu juga, polisi bergerak cepat membawa Fathurrahman ke lokasi rumah itu. Namun, Fathurrahman ternyata masih bersandiwara. Ia memilih tak jujur kepada polisi. Hingga akhirnya, polisi berinisiatif membongkar pondasi salah satu rumah warga di perbatasan antara Desa Pengembur dan Tanak Awu.

Polisi kini masih berkoordinasi dengan Biddokes Polda NTB untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban yang sudah ditemukan. Pihaknya juga masih mendalami terkait motif pelaku menghabisi nyawa korban. “Sementara ini untuk perkembangan kasus, kita tunggu hasil otopsi dan pemeriksaan lanjut terhadap pelaku,” terangnya.
Putu menambahkan, pelaku diancam pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman maksimal semur hidup atau hukuman mati. (met)

Komentar Anda