SELONG—Tim Baharkam Mabes Polri melakukan kunjungan ke Lombok Timur (Lotim), Kamis (4/5). Kunjungan ini bagian dari salturahmi dengan tokoh agama yang ada di Ponpes Darussyifa, Tirpas desa Tirta Nadi, Labuan Haji.
Kegiatan ini, juga bagian Quick Wins Program Bhakam Polri terkait dengan Deradikalisasi dan kontra radikal. Tim dari Bhakam Polri yang hadir, para perwiara dari berabagi satuan. Diantaranya , Koorbinmas, Densus 88 dan perwakilan dari Polda NTB dan Polres Lotim.
Dalam penyampaiannya, Ustad Tafaul Amri mengatakan, selama ini mereka tidak pernah menentang pemerintah namun yang ditentang adalah kemungkaran . Bagi mereka, tidak ada larangan untuk bergaul dengan siapa pun, termasuk dengan luar Islam. “Kami bukan penentang pemerintah. Karena Ponpes yang kami bangun ini, tak lepas dari bantuan yang diberikan pemerintah,” ungkapnya.
Sebagai umat Islam katanya, diharuskan untuk mendoakan pemimpin di negara ini , dan juga diharuskan untuk mengikuti mereka selama itu membawa kebaikan. Sementara terkait adanya gejolak isu SARA yang terjadi saat ini, bukan berarti , orang muslim dilarang bergaul dengan yang non muslim. Karena hal itu juga tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. “Sumber kebaikan itu ada dua. Al- Quran dan Sunnah. Maka hendaknya kita ikuti semuanya,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga menyinggung terkait dengan sejumlah kasus penangkapan para terduga teroris. Aparat penegak hukum diminta, supaya menggunakan cara yang baik, ketika akan melakukan penangkapan orang-orang yang diduga sebagai pelaaku teror. “Kita harapkan, dengan kedatangan aparat penegak hukum, semoga bisa mendatangkan kebaikan bagi kita semua,” singkatnya.
Sementara Ustad Abdurrahman Ayub menyampaikan, masalah keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan kepolisian. Namun ini juga, menaadi tanggung jawab semua pihak. Dia berharap jangan sampai ada perasaan buruk sangka dan suuzon antar satu dengan yang lain. Terutama dengan keberadaan Ponpes dan sebaliknya. “Mari kita berprasangka yang baik. Karena sebaik-baik orang, ialah mereka yang berbuat kesalahan, kemudian bertaubat,” tutupnya. (lie)