Ia menegaskan, kriminal di gili perlu menjadi atensi, sebab pihaknya khawatir dampak dari aksi kejahatan tersebut. “Wisman ini tidak mau repot (mengurus tindak pidana), tetapi mereka berbicara di medsos yang bisa dilihat di semua dunia. Kalau itu terjadi maka warga dunia tahu,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua APGT Acok Zani Basok membenarkan, atas rencana sinergitas tersebut, pemasangan CCTV langsung dilakukan para pengusaha di masing-masing titik. “Ya rencananya begitu kita dengan aparat kepolisian. Sekarang sudah ada polisi pariwisata kan yang jaga,” ucapnya.
Diungkapkan, saat ini sudah ada beberapa lokasi yang telah dipasangi kamera CCTV. Salah satunya berada di dekat pelabuhan. Menurut owner Sama-Sama Raggae Bar ini, jumlah kamera di pelabuhan sekitar 4 hingga 5 unit. Pemantauan sendiri, berbasis aplikasi yang terpasang di mobile.“Di pelabuhan sudah ada 4 sampai 5 titik. Itu kita pakai aplikasi saja dari handphone. Yang jelas kita akan pasang kemudian di semua lokasi,” pungkasnya. (flo)
