TANJUNG – Aparat kepolisian bersama Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT) akan bersinergi memberantas aksi kriminal di objek wisata itu.
Ini menyusul maraknya aksi kejahatan di kawasan wisata itu belakangan ini. Salah satu langkah yang akan dilakukan polisi dan pengusaha ini yaitu memasang alat perekam berupa closed circuit television (CCTV). Pemasangan alat dimaksudkan untuk mengantisipasi dan mengawasi setiap gerakan kemungkinan terjadinya aksi kriminal. “Setelah enam bulan polisi pariwisata ditempatkan di Trawangan. Kami akan fokus terhadap keamanan tindakan kriminalitas, karena ini yang paling perlu diantisipasi,” kata Pama Dit Pam Obvit Polda NTB IPDA Henni Andriani saat ditemui di kantor Dishublutkan Lombok Utara, Selasa kemarin (25/9).
Pihaknya mem-back up keamanan di Gili Trawangan secara khusus. Mengingat Gili Trawangan menjadi andalan kabupaten, provinsi hingga nasional. Untuk menjaga keamanan tersebut, tentu pihaknya juga bekerja sama dengan APGT. “Pelaku kriminal baik pelaku lokal maupun bule sama. Tapi, pelaku lokal bukan warga asli Gili Trawangan, selama ini pelaku di luar gili. Jika itu terjadi akan bisa merusak citra pariwisata itu sendiri. Maka dari itu, kami akan pasang CCTV untuk mengurangi ruang gerak mereka. Pemantauan CCTV direncakan langsung melalui aplikasi di handphone, sehingga bisa memudahkan,” terangnya mantan Bendahara Humas Polda NTB ini.
Selain itu, pos-pos keamanan juga telah dibentuk guna mendukung terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi wisman. Lampu-lampu yang berada di titik gelap akan kembali dihidupkan guna mencegah hal yang tak diinginkan. “Kami di sana juga akan memasang lampu di lokasi gelap. Misalnya gang-gang yang sering dilalui warga atau wisman. Sekarang ini petugas kami sudah patroli setidaknya dua orang per beberapa jam secara bergiliran,” ucapnya.
