Awas! Saraf Kejepit Bisa Berakibat Kelumpuhan

ISA LUMPUH: Saraf kejepiti bisa berdampak pada kelumpuhan jika tidak segera ditangani. (Ist/)
ISA LUMPUH: Saraf kejepiti bisa berdampak pada kelumpuhan jika tidak segera ditangani. (Ist/)

Radarlombok.co.id – Seringkali keluhan masalah tulang dan nyeri pinggang di era modern ini dialami masyarakat yang jarang melakukan gerak atau olahraga. Sering juga nyeri pinggang itu disebut dengan istilah lain yakni saraf kejepit. Sebetulnya apa itu saraf kejepit?

Tulang belakang (spine) pada manusia tersusun dari 32 ruas tulang, dan dibagi menjadi 5 segmen utama meliputi susunan tulang cervical atau leher, thorakal, lumbar atau tulang punggung bawah, sakral dan coccyx atau tulang ekor.  Ruas-ruas tulang belakang berjajar rapi, kecil diatas dan membesar dibawah hingga sakral. Selain menyangga tubuh dan menopang berat kepala, tulang belakang berfungsi sebagai tempat melekatkanya otot dan saraf-saraf penting. 

Baca Juga :  Ini Manfaat Mandi dengan Air Dingin

BACA JUGA : 5 Gaya Hidup Jadi Pemicu Nyeri Tulang Belakang

Di antara ruas tulang belakang, terselip jaringan lunak sebagai bantalan yang disebut diskus intervertebra atau diskus spinal.  Fungsinya, sebagai peredam kejut dan menjaga fleksibilitas tulang belakang untuk memudahkan semua gerakan tubuh. Inti diskus vertebra,  teksturnya lebih lembut dibandingkan sisi bagian luar (anulus), yang berfungsi melindungi inti diskus yang berupa gel yang dalam istilah kedokteran disebut nucleus pulposus.

Baca Juga :  Honorer dan PTT Dijanjikan Kartu BPJS Kesehatan

Diskus invertebra, saat masih anak-anak memiliki cairan yang cukup banyak dan fleksibel menopang ruas-ruas tulang belakang. Seiring dengan bertambahnya usia, bagian dari proses penuaan, cairan diskus mengalami penurunan. Dampaknya anulus menjadi lebih keras dan gampang pecah.

Komentar Anda
1
2