Awalnya Ditertawakan, Sekarang Dirasakan Manfaatnya

RElAWAN: Para Relawan Muslimat di sela-sela menjalankan tugasnya menjaga keamanan di Desa Tanak Beak Kecamatan Narmada Jumat kemarin (30/12) (M Haeruddin/ Radar Lombok)

Ketika banyak para ibu- ibu yang hanya disibukkan urusan rumah tangga, berbeda dengan  ibu- ibu  di Desa Tanak Beak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.  Mereka berkumpul untuk mengamankan desanya terutama saat kaum laki- laki sedang menjalankan ibadah.

 

 


M Haeruddin-Lombok Barat


 

Begitu azan salat Jumat berkumandang, warga   Desa Tanak Beaq berbondong-bondong menuju masjid. Ada yang jalan kaki, tidak sedikit juga yang menggunakan sepeda motor terutama warga yang tengah melintas di desa ini. Tidak lama, belasan perempuan setengah baya menggunakan rompi oranye juga berdatangan. Namun mereka tidak masuk ke komplek masjid, tetapi berjaga-jaga diluar.

Belasan perempuan ini tengah bertugas menjaga keamanan baik untuk sepeda motor maupun barang-barang jamaah.  Para perempuan ini juga bertugas menjaga anak- anak yang sering ribut ketika ibadah berlangsung.

Belasan perempuan ini tergabung dalam kelompok yang diberi nama Relawan Muslimat. Jumlah anggota relawan 13 orang  Kelompok ini dibentuk  sekitar 6 bulan yang  lalu. ”Kelompok kami baru mendapat SK dari kepala desa 6 bulan  lalu,” ungkap  ketua relawan Kristin Anggriatin Radar Lombok Jumat kemarin (30/12).

Mereka menjadi relawan karena terpanggil untuk menjaga keamanan dan kenyamanan  warga yang tengah beribadah di masjid. Banyak kasus  saat jamaah tengah beribadah, dijadikan kesempatan bagi pelaku kejahatan mengambil motor dan barang milik jamaah. ”Pada awalnya kelompok ini berdiri lantaran keperihatinan para ibu- ibu tentang banyaknya kasus keriminal ketika laki-laki sedang menjalankan ibadah,” tambahya.

Baca Juga :  13 Calon Perempuan Unggul

Keberadaan relawan ini bukannya disambut antusias warga. Banyak warga yang justru mencemooh mereka. Apalagi usia para relawan ini tidak muda.  Namun cemooh itu tidak membuat mereka patah semangat. Justru mereka semakin terpacu untuk mengabdikan diri bagi keamanan desanya.

Kini, keberadaan  Relawan Muslimat dirasakan manfaatnya. Tidak ada lagi jemaah yang salat di masjid kehilangan kendaraan atau barang-barang mereka. Warga pun tengah beribadah.

Pemerintah desa juga merasa terbantu. Para relawan ini tidak hanya bertugas saat warga beribadah tetapi aktif di setiap kegiatan desa dan acara-acara warga. Mereka membantu pemerintah desa mempersiapkan acara yang digelar. Begitu juga warga yang ada hajatan, para relawan ini juga turut serta.

Bahkan para ibu- ibu tangguh tersebut pernah menangkap pelaku pencurian  di desanya. Berbekal pentungan di tangannya, pelaku tersebut ditangkap dan diamankan. ”Kita  pernah juga menangkap pencuri tapi langsung kita  serahkan ke kepala desa dan kepolisian agar tidak diamuk massa,” tambahnya.

Rupanya, keberadaan  relawan ini menarik perhatian warga desa lain. Banyak yang datang untuk belajar. Atas pengabdian perempuan ini, mereka juga mendapat apresiasi. Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono dan istri Wakil Gubernur pernah mengunjungi mereka dan memberikan penghargaan. ”Minggu kemarin Pak Kapolda juga  datang, terus istri Wagub juga pernah kesini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wina Febriyanti La Dini, Siap Jadi Perempuan Tangguh di Industri Manufaktur Nasional

Menurut  Kristin Anggriatin, para relawan ini sudah berkomitmen untuk mengabdikan diri mereka   bagi keamanan desanya.  Tidak jarang, saat tengah memasak untuk suami dan anak-anaknya, mereka dipanggil untuk bertugas. Meski demikian, keluarga tidak pernah protes bahkan memberikan dukungan.    ”Kalau ada  acara mendadak misalkan ada tamu dari luar negeri, kadang kita tidak sempat nyiapin suami makanan, tapi mereka tidak pernah marah dan tetap mendukung,” ungkapnya.

Sebagai relawan, merekapun tidak pernah berharap ada imbalan dari  pemerintah maupun warga yang dibantu.  Memberikan  keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat merupakan imbalan  yang jauh  lebih berharga dari harta sebesar apapun. ”Meskipun kita tidak diundang tapi kalau kita mengetahui ada kegiatan maka kita akan memberikan pengamanan,” tambahnya.

Herman kepala dusun di desa itu mengaku peran penting relawan ini. Desanya kian aman. Padahal sebelum adanya kelompok tersebut banyak terjadi kriminalitas.  ”Daerah ini biasanya dijadikan sebagai jalur untuk kasus pencurian tapi dengan adanya kelompok ini bisa lebih aman sekarang,” ungkap  Herman.

Hal yang sama dituturkan oleh Babinkamtibma Desa Tanak Beak Bripka M Muhtar. Diakuinya sejak ada kelompok tersebut dirinya selaku aparat keamanan merasa terbantu dalam menjalankan tugasnya.”Alhamdulilah kita merasa terbantu dengan adanya kegiatan ibu- ibu, sehingga mudah-mudahan ini menjadi contoh bagi desa  lainnya,”singkatnya.(*)

Komentar Anda