AUI Tolak Kedatangan Jokowi ke NTB

Joko Widodo
Joko Widodo

MATARAM –Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan kembali berkunjung ke NTB.

Kedatangan presiden ke NTB pada tanggal 22 November untuk membuka pameran teknologi tepat guna se-Indonesia yang akan diselenggarakan di NTB. Namun rencana kedatangan Jokowi ini  langsung ditolak  Aliansi Umat Islam (AUI) NTB.

Ketua Aliansi Umat Islam (AUI) NTB, Deddy AZ mengatakan presiden  tidak boleh menginjak tanah NTB, sebelum Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap. “Kalau sampai tanggal 22 November  Ahok belum ditangkap, kami akan aksi menolak kedatangannya,” ujar Deddy  Jumat kemarin (11/11).

Dijelaskan, langkah penolakan yang diambil bukan bermaksud mengganggu stabilitas keamanan daerah. Namun semua itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat muslim NTB terhadap lambannya penyelesaian kasus dugaan penistaan agama yang diduga  dilakukan  Ahok.

Baca Juga :  Jokowi Belum Jamin Bypass Lembar-Kayangan Akan Dibangun

Pemerintah dibawah komando Jokowi dinilai bertele-tele dalam menyelesaikan persoalan penistaan agama Islam. Hal itulah yang membuat ummat marah dan menimbulkan reaksi keras di seluruh daerah. “Ketika kita demo di Jakarta juga, Pak Jokowi malah tidak mau temui massa aksi. Wajar umat Islam semakin kecewa,” katanya.

Pada hakikatnya, lanjut Deddy, umat Islam sangat lembut dan penuh sopan santun. Namun, kelembutan itu bisa berubah menjadi garang ketika agamanya dihina. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi Jokowi kecuali segera menuntaskan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. “Kita siapkan bunga, masyarakat NTB sangat berterimakasih kepada Pak Jokowi jika kasus Ahok dituntaskan dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Relawan AR Fokus Menangkan Jokowi di Pulau Sumbawa

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, H Yusron Hadi menyampaikan, dalam waktu dekat Gubernur  TGH M Zainul Majdi akan melakukan pertemuan dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Insya Allah pertemuan dilaksanakan Senin malam (14/11),” kata Yusron.

Pertemuan tersebut dinilai penting dilakukan paska gerakan 4 November oleh ummat Islam di Jakarta. Pemprov berharap kepada semua pihak terutama umat Islam agar tetap tenang. Hal yang terpenting adalah memahami kondisi yang ada.

Berdasarkan laporan yang ada sejauh ini, lanjutnya, kondisi NTB sudah kondusif paska gerakan Bela Islam 4 November. Kondisi ini harus tetap dijaga sehingga pembangunan tidak terganggu. “Semua pihak akan diundang kok, mari kita sama-sama jaga daerah ini,” tutupnya. (zwr)

Komentar Anda