Atlet Peraih Medali PON Papua Kecewa

Inilah momen saat Gubernur NTB dan jajarannya menyambut atlet usai berhasil sumbang medali di ajang PON Papua 2021 lalu.

MATARAM – Sejumlah atlet berprestasi di NTB meluapkan kekecewaannya. Akibat kesejahteraan para atlet yang tidak kunjung diberikan, baik gaji di Pelatda selama dua bulan, maupun kejelasan status pekerjaan.

Saking kecewanya karena gaji yang kerap mandek, kemudian kejelasan pekerjaan para atlet yang dijanjikan tidak kunjung terang. Mereka menyebut Pemprov NTB memberikan janji palsu. Pasalnya, beberapa atlet yang sudah berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 lalu, dijanjikan akan diberikan lapangan pekerjaan, layaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Beberapa atlet NTB berprestasi di PON Papua yang mengatakan hal tersebut ialah atlet dari cabang olahraga (cabor) Tinju Sinta Agustini dan Ainun Azizah, Atlet cabor Panjat Tebing Ade Irma Suryani, atlet cabor tolak peluru, I Dewa Ayu Gita Ariyanti, atlet Kempo Rini Kurniati, Serta dua atlet cabor Atletik andalan NTB maupun Indonesia, Andriyan dan Dian Eka Yanti.

Pada penjelasan para atlet yang hadir, mereka pernah dijanjikan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai PNS usai berhasil menyumbangkan medali di PON Papua 2021.

Baca Juga :  Keren, Atlet Panjat Tebing Kembali Sumbang Medali untuk NTB

“Kita saat itu dijanjikan pekerjaan, bahkan kami masih menyimpan videonya. Tapi pada kenyataannya bagaimana? Kita masih seperti ini, belum diangkat sebagai menjadi PNS atau PPPK, hanya honorer,” kata para atlet di GOR 17 Desember, Turida, Kota Mataram, Senin (13/3).

Atlet-atlet tersebut pun membandingkan pada lapangan pekerjaan yang diberikan terhadap atlet berprestasi pada masa sebelumnya.

Dijelaskan oleh atlet yang sudah empat kali mewakili NTB di PON dan sudah berkerja sebagai PNS, Andriyan, sejumlah atlet yang berprestasi pada tahun 2010 diberikan pekerjaan sebagai PNS melalui jalur prestasi.

Pada saat itu dikatakan Andriyan, sebanyak 26 atlet lolos semua menjadi PNS. Sebagai perbandingan, sebanyak 20 atlet asal NTB yang menyumbangkan medali di PON Papua 2021 lalu, dan tidak ada yang menjadi pegawai PNS maupun PPPK hingga saat ini.

“Kalau pemerintahan yang dulu dengan para atlet sangat solid, tidak seperti sekarang, nasib atlet-atlet ini tidak jelas,” kata Andriyan.

Para atlet itu pun bahkan mengancam akan berpindah ke provinsi lain karena tidak diberikan pekerjaan.

Baca Juga :  Keren, Atlet Panjat Tebing Kembali Sumbang Medali untuk NTB

“Kami bisa saja pindah ke DKI, Jawa maupun Bali karena janji lapangan pekerjaan yang tidak ditepati. Beberapa atlet andalan NTB akan melakukan hal tersebut. Karena ya ini, janji tidak terpenuhi dan atlet tidak sejahtera,” tandas para Atlet.

Saat dikonfirmasi, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menuturkan pihaknya tidak bisa merealisasikan janji atlet sebagai PNS.

“Kalau sebagai PNS saya rasa tidak mungkin,. Karena menjadi PNS itu ada prosedurnya,” kata Gubernur Zulkieflimansyah saat dikonfirmasi via telepon.

Masih dijelaskan oleh Bang Zul sapaan akrabnya, Pemprov hanya berwenang untuk mengangkat para atlet sebagai pegawai di Pemda.

“Kalau sebagai pegawai Pemda kan masih ada otoritas kami. Kalau PNS kan seleksinya di depan komputer,” lanjut Zul.

Saat ditanyakan kejelasan status PPPK para atlet yang notabene kewenangan pemerintah daerah, Gubernur NTB akan mengecek status pemberkasan milik para atlet.

“Nanti kita cek, takutnya salah-salah. Case by case, nanti coba dilihat ya,” tandas Gubernur NTB Zul. (rie)

Komentar Anda