Astra Gandeng Unram Rintis Digitalisasi Manggis Lingsar

Gambar peta digital tanaman manggis Lingsar. (IST/ RADAR LOMBOK )

MATARAM – Manggis merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di NTB. Terlebih valuasi nilai ekspor manggis dapat mencapai Rp 1 triliun per tahun. Sehingga menjadikan manggis sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi Provinsi NTB.

CSR PT Astra International Tbk bekerja sama dengan LPPM Universitas Mataram mendorong ekspor komoditas manggis melalui program implementasi society 5.0 petani manggis sebagai bentuk perwujudan dari program Desa Sejahtera Astra (DSA) di Lombok Barat.

“Mengusung tema implementasi society 5.0 petani manggis di DSA Lombok Barat. Digitalisasi manggis dengan pemetaan spasial dan atribut menjadi terobosan dalam sustainability dan accesibility untuk pergadangan manggis orientasi ekspor dalam negeri dan luar negeri,” kata fasilitator PT Astra Intenational, Tbk yang juga Dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Unram Dr Kurniawan Yuniarto, Minggu (5/1).

Dijelaskan Kurniawan konsep 5.0 memiliki spektrum pembangunan manusia dengan memanfaatkan kesediaan dari teknologi revolusi 4.0 guna meningkatkan nilai tawar dari komoditas manggis. Sebagai contoh impelentasi society 5.0 sudah diterapkan di tiga desa sentra penghasil manggis di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat yakni Desa Karang Bayan, Desa Batu Mekar dan Desa Batu Kumbung

Baca Juga :  Respons Keluhan Bau Limbah, DPRD NTB Sidak PT SMS

Saat ini, kelompok tani binaan yang berjumlah 120 orang telah memiliki basis data digital jumlah pohon yang terkode sebanyak 6681 titik pohon dan estimasi produksi 100 ton per musim. Tidak hanya itu, data luasan petak petani, produksi per pohon, organisme pengganggu tanaman, jarak pohon dan dimensi pohon juga telah terbangun dalam bentuk sistem informasi pertanian sangat membantu dalam aktivitas perdagangan manggis.

Dampak program impelentasi society 5.0 yang telah ditimbulkan kepada para petani binaan adalah kesadaran dalam mengimplementasikan praktek pertanian yang benar dalam meningkatkan produksi buah manggis dan kualitas manggis. Program  implementasi society 5.0 petani manggis sangat dibutuhkan petani saat ini. Apalagi nilai ekonomi manggis dipasaran ekspor sudan mencapai harga 80 ribu per kilogram. Sementara aliran tata niaga manggis di NTB masih sangat panjang yaitu dari kebun ke pengepul baru kemudiam eksportir. Alhasil keuntungan yang didapat petani pun jauh lebih sedikit.

Baca Juga :  Warga Monjok dan Taliwang Sepakat Damai

Oleh karena itu hadirnya program implementasi society 5.0 petani manggis mendorong terbentuknya pengepul internal di dalam kelompok tani. Melalui pelatihan sortasi manggis tentunya akan memudahkan dalam aliran tata niaga manggis. Di mana ekspor manggis dapat dilakukan secara langsung dari kebun ke perusahaan eksportir manggis.

“Nilai eksotik manggis sangat layak kalau disebut sebagai ratunya buah-buahan. Manggis termasuk salah satu komoditas hortikultura yang menjadi ekspor unggulan nasional,” jelasnya. (cr-rat)

Komentar Anda