Asosiasi Hotel Minta One Gate System Tak Dipaksakan

Lalu Kusnawan (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pelaku usaha pariwisata menilai pembatalan uji coba one gate system di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk wisatawan dari Bali yang menggunakan kapal cepat, dinilai sebagai langkah yang tepat.

Pasalnya penerapan one gate system atau wisatawan diperiksa dahulu di Bangsal sebelum ke Gili, bukan hanya persoalan fisik semata. “Jika kita paksakan ini (one gate system), sulit untuk berjalan dengan baik, karena infrastruktur di Bangsal belum siap. Itu malah akan memberikan image kurang bagus bagi dunia pariwisata,” ungkap Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan, Rabu (24/8).

Namun pada dasarnya Kusnawan setuju apabila one gate system ini diterapkan. Apalagi dampaknya kepada ekonomi masyarakat sekitar Pelabuhan Bangsal. Hanya saja sebelum sistem tersebut diterapkan, alangkah lebih baik jika infrastruktur di kawasan Pelabuhan Bangsal dan tiga Gili dibenahi. “Memang tujuan Pemkab KLU kan mau menghidupkan Bangsal, saya setuju agar semua dapat. Tapi sebelum diterapkan semua infrastruktur dari Pelabuhan Bangsal hingga di tiga Gili harus dibenahi dan diawasi maksimal,” sebutnya.

Baca Juga :  Kerja Sama Kapal Cepat dan KKB Bakal Difasilitasi Lagi

Di sisi lain efisiensi waktu dan kenyamanan wisatawan mesti dipertimbangkan. Sebab sebagian besar tamu yang datang ke Gili menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Bali. Sementara mereka hanya memiliki waktu yang terbatas dalam berwisata. “Dari segi waktu tidak efisien, wisatawan duluan capek, tenaga terkuras banyak,” ucapnya.

Untuk itu, demi kenyamanan dan keamanan wisatawan, pemerintah setempat pun harus memikirkan dampak dari penerapan uji coba one gate system ini. Terlebih banyak wisatawan yang komplain karena waktu yang tidak efisien. “Perlu ada kajian lebih mendalam. Bagaimana memperbaiki infrastruktur di Pelabuhan Bangsal dan bagaimana memperbaiki sistem yang akan digunakan,” imbuhnya.

Kemudian juga, kenyamanan dan keamanan agar dibenahi. Termasuk pembayaran retribusi, jangan terpisah-pisah. Kalau bisa sekaligus satu pembayaran.

Selain itu, kalau memang nanti mau menerapkan one gate system, haruslah dengan persiapan matang, sehingga tak berdampak pada banyaknya komplain wisatawan. “Simulasi pun harusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum high season seperti ini. Kalau sekarang (simulasi) bakal banyak komplain wisatawan,” katanya.

Baca Juga :  Direktur BUMD Tata Tunaq Berkah Pilih Mundur

Diketahui sebelumnya, Wakil Bupati KLU Danny Karter Febrianto bersama Kapolres Lombok Utara dan stakeholder yang terkait sepakat melakukan uji coba one gate system demi meningkatkan ekonomi masyarakat.

Bahkan, Ketua Komisi II DPRD KLU Arif Usman menyebut one gate system ini dirasa sangat ideal, sebab akan menguntungkan kedua belah pihak termasuk juga pemerintah daerah. Ia pun menawarkan pola baru one gate system, bila tidak bisa diterapkan saat wisatawan datang, maka bisa diterapkan saat wisatawan pulang ke Bali. Dari Gili ke Bangsal naik kapal Koperasi Karya Bahari, lalu dari Bangsal ke Bali menggunakan kapal cepat.

Namun sejauh ini, Pemda KLU belum mengambil sikap, apakah akan melanjutkan uji coba one gate system atau tidak, mengingat Bupati KLU Djohan Sjamsu menolak one gate system ini. (cr-rat)

Komentar Anda