ASN Muslimah Mulai Gunakan Cadar

ASN BERCADAR: Para ASN muslimah di Kabupaten Lombok Tengah kini telah mulai menggunakan cadar saat bekerja, atau kegiatan lainnya, seperti ketika dilakukan senam pagi di halaman Kantor Bupati Loteng, Jumat kemarin (26/6). (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)
ASN BERCADAR: Para ASN muslimah di Kabupaten Lombok Tengah kini telah mulai menggunakan cadar saat bekerja, atau kegiatan lainnya, seperti ketika dilakukan senam pagi di halaman Kantor Bupati Loteng, Jumat kemarin (26/6). (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA—Program cadarisasi atau kewajiban menggunakan cadar bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) muslimah di lingkup Pemkab Loteng, kini sudah mulai dilaksanakan. Dimana untuk memastikan para ASN muslimah ini menggunakan cadar. Bupati Loteng, bahkan langsung turun melakukan penilaian kepada para pegawai muslimah ke instansi yang mereka naungi.

Seperti ketika dilakukan senam yang rutin dilakukan Jumat kemarin (26/6), Bupati Loteng, Suhaili FT bahkan langsung menilai masing-masing instansi. Dimana memang hampir rata-rata para ASN muslimah ini menggunakan cadar, meski ada sebagian yang masih menggunakan masker. Hal itulah yang menjadi salah satu acuan dalam melakukan penilaian.

Dari hasil penilaian ini, diputuskan jika ASN Muslimah dari RSUD Praya keluar sebagai juara satu, kemudian juara dua diraih oleh Dinas Perhubungan (Dishub), dan juara tiga yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Loteng. Ke tiga dinas yang mendapatkan juara ini, kemudian juga langsung diberikan hadiah.

Bupati Loteng, Suhaili FT, menegaskan pihaknya akan terus memantau para ASN muslimah agar tetap menggunakan cadar. Hal ini selain untuk menjaga penyebaran virus corona, sekaligus sudah menjadi tuntunan agama, yakni untuk menjaga aurat bagi kaum musilimin, salah satunya dengan menggunakan cadar.

“Kalau para ASN sudah bisa memberikan contoh yang baik, maka cadarisasi ini bisa kita terapkan di masyarakat luas. Makanya akan terus kita galakan cadarisasi ini. Selain sebagai ibadah, termasuk salah satu cara kita memberikan edukasi kepada masyarakat,” ungkap Suhaili, Jumat kemarin (26/6).

Terlebih ditengah kondisi saat ini, makin lemahnya semangat warga untuk hidup bersih. Maka sebagai ASN harus bisa memberikan edukasi untuk bagaimana menerapkan pola hidup yang aman, bersih dan sehat. Meski pihak Pemkab Loteng jauh hari sebelum pandemi corona juga sudah mulai mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat ini.

“Sebelumnya kita sudah terapkan ABSR, bahkan ini sebelum corona. Tapi respon masyarakat semakin lemah. Bahkan saat ini ada yang percaya jika Covid-19 tidak ada. Maka ini menjadi tantangan kita, bagaimana kita sosialisasikan menjaga kebersihan dan jaga jarak,” terangnya.

Suhaili menegaskan, jika ASN saja bisa menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan cadarisasi ini. Maka ini ke depan tentu akan diikuti oleh masyarakat. Kalau masyarakat sudah sadar akan pola hidup baru ini, maka kegiatan masyarakat akan kembali normal, sehingga kegiatan seperti begawe dan lainnya yang mendatangkan keramaian bisa dilakukan kembali.

“Namun apa yang menjadi keinginan kita ini perlu strategi, salah satunya saat ini melalui Lomba Kampung Sehat. Dimana sehat diartikan steril, sehingga ekonomi kembali produktif, harmoni, asri dan tanguh. Maka ini harus kita mulai juga, misalkan pengaturan sap di masing-masing masjid untuk digunakan sholat Jumat,” pungkas Suhaili. (met)

Komentar Anda