Asmuni School Ajak Guru Besar ke Pusat Kerajinan Kain Tenun Sukarara

BERKUNJUNG: Para Guru Besar Anggota Himpunan HTN dan HA, foto bersama untuk mengabadikan momen saat berkunjung ke pusat kerajinan kain tenun khas Lombok di Desa Sukarare, Loteng, Selasa (17/9/2019). (Faisal Haris/radarlombok.co.id)

MATARAM—Pasca pelaksanaan Colloquium Himpunan Ahli Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi (HTN-HA), Lembaga Pendidikan Hukum Asmuni School, tidak luput mengajak para Guru Besar touring wisata sebelum meninggalkan pulau Lombok, ke pusat oleh-oleh dan menikmati aneka kuliner khas Lombok, Selasa (17/9/2019).

Touring kali ini, Asmuni School mengajak para Guru Besar berkunjung ke Desa Sukarara, Lombok Tengah, yang merupakan salah satu pusat oleh-oleh songket atau kain tenun khas Lombok. Usai kunjungan belanja ke Desa Sukarara, tidak lengkap rasanya kalau rombongan tidak menikmati sajian kuliner khas Lombok, seperti Nasi Puyung, Pelecing Kangkung, dan aneka makan khas lainnya di Rumah Makan Rembiga, di depan Bandara Internasional Lombok (BIL).

Kegiatan tersebut, kata Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) NTB, yang sekaligus Direktur Asmuni School, Dr Asmuni, SH. MH, dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan khas daerah Lombok kepada para Guru Besar anggota Himpunan Ahli HTN-HA, dengan tujuan ikut serta mempromosikan Lombok sebagai daerah tujuan wisata. “Ini kita lakukan untuk promosi wisata Lombok, bekenaan dengan adanya kegiatan skala nasional yakni Colloquium yang dilakukan Himpunan Ahli HTN-HA. Jadi kita sempatkan para Guru Besar untuk menikmati aneka kerajinan dan kuliner khas Lombok,” ujar Asmuni, putra kelahiran Lombok Timur ini disela mendampingi para guru besar tour wisata, sebelum kembali ke daerah masing-masing.

Ditempat yang sama, Prof. Kamarullah, yang merupakan anggota Himpunan Ahli HTN dan HA, dan Guru Besar Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, menyampaikan ucapan terimaksih kepada Dr Asmuni, yang telah mendesain kegiatan ini begitu sistematis, sehingga bisa berkunjung ke tempat kerajinan tangan masyarakat Lombok.

“Ya ini kan untuk acara santai dalam rangka kita mengunjungi tempat kerajinan tangan masyarakat Lombok. Terimaksih kepada Dr Asmuni, yang terlah mendisain acara ini dengan begitu apik dan baik. Sehingga kedepan hal seperti ini bisa di contoh dalam pelaksanaan Colloquium ditempat lain, dimana di akhir kegiatan kita mengunjungi tempat kerajinan masyarakat setempat. Karena ini juga bisa efektif untuk memperkenalkan khas daerah masing-masing,” ujarnya.

Prof. Kamarullah, juga berharap kedepan kegiatan colloquium agar lebih baik lagi, seperti yang dilakukan oleh Dr Asmuni, sukses persiapan, sukses penyelenggaraan, dan juga sukses sebagai tuan rumah, mengajak ke destinasi-destinasi wisata.

“Kita pikir ke depan juga bisa dicontoh oleh daerah lain. Usai acara kita diajak mengunjungi tempat kerajinan masyarakat seperti ini. Menurut kami, ini sangat bagus. Selain kita bisa mengenal secara langsung kerajinan masyarakat Lombok, kita juga bisa menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas daerah. Insya Allah tahun depan kita akan laksanakan Colloquium, dengan tuan rumah antara di Bali, Surabaya atau Makasar. Tergantung kesiapan dan keputusan dari anggota himpunan,” ucapnya. (sal)

Komentar Anda