GIRI MENANG- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Lembar melakukan pembenahan-pembenahan layanan angkutan penyeberangan laut Lembar-Pasangbae. Diantaranya dengan menerapkan sistem pembayaran non-tunai bekerjasama dengan salah satu bank. Selain untuk mengefektifkan dan mengefisienkan layanan, penerapan non tunai ini juga untuk menekan kasus peredaran uang palsu.
Hal ini dikemukakan Direktur PT ASDP Kemal Hariadi kepada wartawan belum lama ini. Ia menyampaikan, penerapan sistem non tunai memiliki banyak manfaat bagi pengguna jasa penyeberangan. Secara internal perusahaan, layanan ini juga untuk meningkatkan akurasi pelaporan keuangan, menghindari penyimpangan keuangan serta yang terpenting adalah menghindari peredaran uang palsu.
Saat ini kata Kemal, ASDP baru bekerjsama dengan BRI. Kedepan akan dikembangkan dengan menggandeng bank lainnya.
Penerapan sistem pembayaran non tunai juga untuk menekan kasus penumpang gelap. Perusahaan telah menerapkan sistem manipes secara maksimal. Saat hendak menyeberang, para penumpang harus mendaftarkan diri beserta barang bawaan mereka.
Sementara itu Pemimpin Wilayah BRI Denpasar M. Fankar Umran menjelaskan, kartu BRIZZI merupakan uang isi ulang elektronik (Unik) Bank BRI yang menggunakan teknologi chip dan dapat berfungsi sebagai sarana pembayaran. Uang isi ulang elektronik ini dapat diisi mulai dari Rp 1 rupiah sampai maksimal Rp 1 juta. Penggunaan kartu BRIZZI dalam pembayaran dapat meningatkan kenyaman dalam bertransaksi karena tidak perlu membawa uang tunai dan transaksi secara cepat dan aman. Penerapan ini di Pelabuhan Lembar akan dapat membantu pengelolaan kas fisik, menghindari risiko uang palsu serta pencatatan transaksi yang baik. “ Jumlah kartu BRIZZI di NTB sebanyak 47.792,” ungkapnya.
Saat pencanangan kerjasama antara PT ASDP dan BRI, hadir Sekda Lombok Barat HM. Taufik. Ia menyampaikan, Pemkab menyambut baik kerjasama ini karena berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan penyeberangan.(flo)
