Arpusda Segera Susun Buku Sejarah Lotim

H. Marwan
H. Marwan.( JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Sejarah serta budaya Lombok Timur akan tersemat dalam buku sejarah yang akan disusun oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Lombok Timur. Kepala Arpusda Lombok Timur, H Marwan mengatakan, buku sejarah akan ditulis tahun ini. Ahli sejarah dan penulis yang berasal dari Lombok Timur, dan lainnya, akan segera dikumpulkan untuk merancang buku ini. Tak lupa, Arpusda juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dikbud dan Dispar Lombok Timur.

“Ini program yang harus segera kita laksanakan. Memang program tidak ada tertera dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA), tapi ini inisiatif saya sendiri, setelah melakukan survei lapangan,” kata Marwan, Selasa kemarin (21/1).

Buku sejarah ini nantinya akan terfokus pada dua hal, yakni mengupas tuntas Sejarah Lombok Timur, termasuk menulis secara rinci profil seluruh Pahlawan setempat, yang tentunya harus bisa dikenang oleh masyarakat. Kemudian yang ke dua, penulis akan mendikte budaya Lombok Timur, khususnya Pakaian Adat Sasak. “Untuk buku pertama kita fokus pada sejarah Lombok Timur dan pakaian adat. Untuk budaya Lombok Timur lainnya nanti akan ditulis berikutnya. Buku akan berseri,” ujarnya.

Setelah buku selesai ditulis, maka akan dicetak ribuan eksemplar dan akan disebar di semua jenjang pendidikan di Lombok Timur, termasuk untuk masyarakat umum. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa lebih mengenal sejarah daerahnya, termasuk pahlawan Lombok yang telah berjuang untuk daerahnya sendiri, yang kini tidak diingat lagi oleh masyarakat luas. “Saya harap dengan buku yang akan ditulis ini, masyarakat bisa mengenal sejarah Lombok Timur,” harapnya.

Selain itu, agar masyarakat lebih mengenal sejarah dan jenis Pakaian Adat Sasak, terutama cara menggunakan. Karena menurutnya, sekarang masyarakat terkesan asal pakai saja. Tidak bisa membedakan mana pakaian adat Sasak dan adat Bali, dan mana pakaian yang memang merupakan buatan Lombok. Karena kebanyakan mengambil dari daerah lain. “Pak Wakil Bupati Lotim juga sering ketawa melihat masyarakat Lombok, tapi justeru merek pakaian, dan pakaiannya adat Bali,” sambungnya.

Untuk itu, keberadaan buku Sejarah Lombok Timur nanti diharapkan bisa menjadi solusi atas persoalan tersebut. Termasuk beberapa persoalan budaya dan kearsipan lainnya. Sehingga ke depan, tidak ada masyarakat yang tidak mengenal pahlawan, dan mengenal budaya dimana dia berasal. “Secepatnya kita kumpulkan semua sejarawan untuk menulis buku ini,“ pungkasnya. (wan)

Komentar Anda