MATARAM – Dua paslon wali kota dan wakil wali kota Mataram semakin masif menggalang dukungan untuk mengeruk suara pemilih. Bahkan, kedua paslon baik paslon nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma BS-H Weis Arqurnain (AQUR) maupun paslon nomor urut 2, H Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman (HARUM) mulai memetakan sasaran pemilih berdasarkan umur. Mulai dari pemilih Generasi X, Generasi Milenial, dan Generasi Z.
Mengacu data Bawalsu Kota Mataram, jumlah Generasi X sebanyak 27,47 persen atau sebesar 88.077. Urutan jumlah suara dari yang terbesar yakni Generasi Milenial (kelahiran 1981-1996) dengan 112.434 suara atau 35,07 persen. Urutan kedua, gen X (kelahiran 1965-1980) dengan jumlah 88.077 suara atau 27,47 persen. Sedangkan urutan ketiga generasi Z (gen Z) yang lahir pada 1997-2010 dengan jumlah 78.321 suara atau 24,43 persen.
Untuk diketahui, paslon nomor urut 1, H Lalu Aria Dharma BS dan H Weis Arqurnain (AQUR) merupakan dua perpaduan generasi X dan generasi Milenial. Di mana H Lalu Aria Dharma BS lahir pada tahun 1968, sedangkan wakilnya H Weis Arqurnain lahir tahun 1990. Sedangkan paslon nomor urut 2, H Mohan Roliskana yang lahir tahun 1972 masuk generasi X sama dengan TGH Mujiburrahman lahir tahun 1969.
Pertarungan Aria melawan Mohan di pilwalkot 2024 ini menggambarkan pula ke siapa dukungan terbesar diberikan gen X. Sebagai gambaran, gen X memiliki delapan karakter menonjol. Karakter ini memungkinkan pada kecondongan mereka memilih satu dari dua figur antara Aria atau Mohan. Adapun delapan karakter gen X yakni menyukai keterampilan; gaya berpakaian santai dan sederhana.
Menyukai keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan; melek teknologi tapi tidak bergantung padanya, kemandirian dan menyukai hal yang baru, menyukai lingkungan kerja yang santai dan cenderung punya sikap sinis.
Lantas siapa penguasa ceruk suara Generasi X? Para tim pemenangan sudah lama melakukan pemetaan dan pendekatan ke kalangan pemilih. Tim pemenangan pasangan AQUR, Ahmad Azhari Gufron mengklaim, gen X punya kecondongan memilih paslon AQUR.
Alasannya, selain lebih senior dibanding calon lain di lingkungan generasinya, Aria memiliki penjiwaan yang kuat pada karakter generasinya. Sifat responsif yang sangat disukai gen X, setiap ada keluhan dari masyarakat langsung direspons,” klaim Gufron. Karena itu pula, sambung dia, responsif ini masuk dalam visi AQUR. “R dari AQUR itu kan Responsif,” jelasnya.
Lebih lanjut Gufron menerangkan, Aria adalah pribadi pemimpin yang dibutuhkan gen X. Sikap responsif Aria yang ditujukan selama ini mengakomodir sebagian besar dari delapan karakter yang disukai gen X. “Hanya pemimpin responsif yang punya semangat tinggi untuk terus bersilaturahmi dengan masyarakatnya,” jelasnya.
Gen X sangat identik dengan kehidupan silaturahmi. Mengapa? karena gen X ini datang dari keadaan di mana dunia belum banyak memiliki teknologi. Hubungan sosial gen X sangat kuat. Tercermin dari keseharian mereka yang dipenuhi dengan hubungan silaturahmi dan persahabatan.
“Mereka datang dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk membangun silaturahmi. Maka, jika ada pemimpin yang mau turun bersilaturahmi hari ini untuk menyapa warganya setiap hari, maka saya melihat itu ada pada Miq Aria, dan selama ini yang aktif turun,” ucapnya.
Ia meyakinkan, jika Aria terpilih maka gen X seperti menemukan kembali pemimpinnya. “Pemimpin yang terbuka, tidak berbelit dengan birokrasi yang panjang hanya untuk turun ke masyarakatnya,” ulasnya.
Tagline “Membangun Kota Mataram dari Kampung” menurutnya telah menggambarkan bagaimana semangat pembangunan yang ingin digelorkan Aria. “Sebuah tagline yang lagi-lagi saya katakan, sangat dekat dengan kehidupan gen X,” tegas Gufron.
Ia menekankan, frasa responsif menggambarkan sosok Aria yang akan menjadipemimpin yang melayani. “Bukan malah mau dilayani ya,” tekannya. Aria juga dapat mengembalikan nilai-nilai luhur yang memudar di kota, sambungnya.
Gufron mencontohkan, kehidupan yang penuh budaya saling menghormati dan menghargai. “Saling takzim yang telah lama hilang di warga perkotaan bisa kembali lagi, sehingga budaya ketimuran kita tidak luntur sekalipun secara peradaban terus maju,” pungkasnya.
Sementara itu, ketua tim pemenangan paslon HARUM, Abd Rachman menyebut, justru gen X akan berbondong-bondong mendukung paslon nomor 2, H Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman (HARUM). Alsannya, figur Mohan sangat dekat dalam memori atau ingatan gen X. “Begini, Pak Mohan ini adalah penerus pembangunan wali kota saat ayahnya HM Ruslan sampai yang saat ini, sehingga di balik memori ingatan gen X akan sangat dekat dengan karakter kepemimpinan Pak Mohan,” paparnya.
Politsi Gerindra itu berkeyakinan, sebagaian besar Gen X memiliki sifat apresiatif terhadap para pemimpinnya. Pada posisi Mohan yang berstatus sebagai petahana, kemungkinan besar mendapat dukungan besar dari gen X yang telah menikmati hasil pembangunan HARUM di periode pertama. Pemilih memiliki daya ingatan tentang kepemimpinan yang pernah atau sedang berlangsung,” paparnya.
Lebih-lebih Mohan merupakan putra mantan dari wali kota Mataram, Almarhum HM Ruslan. “Lompatan pembangunan paling progresif dan diingat warga kota khususnya gen X adalah saat kepemimpinan Pak Ruslan,” paparnya.
Bagaimanapun sebagai anak biologis Ruslan, Mohan pasti mewarisi karakter kepemimpian ayahnya. “Sebagai pionier dari perubahan, dukungan pada Ruslan (dari generasi X) akan diberikan pada putranya,” paparnya.
Gen X juga memiliki kultur yang sangat kuat dalam hal kehidupan sosial. Mereka punya karakter selektif dalam memilih pemimpin. “Memperhatikan bibit, bebet, dan bobotnya,” ulasnya.
Rachman optimis, Mohan adalah figur yang diinginkan sebagai pemimpin. Ia bercermin dari hasil pilkada 2020 lalu, di mana Mohan mendapat dukungan terbesar warga kota. “Termasuk juga saya kira dukungan itu datang dari gen X. Semua saya kira sudah teruji,” pungkasnya.
Sebagai gambaran dalam pilkada tahun 2020 lalu, hasil penetapan KPUD Kota Mataram, dari empat kandidat. Yakni, pasangan H Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman (HARUM) memperoleh 76.695 suara, Hj Putu Selly Andayani-TGH Abdul Manan (SALAM) memperoleh 58.235 suara, H Lalu Makmur Said-H Badrrutama Ahda (MUDA) memperoleh 43.615 suara, dan terakhir pasangan H Baihaqi-Hj Baiq Diah Ratu Ganefi (BARU) memperoleh 20.087 suara, dari jumlah DPT saat itu 302.156 dengan angka partisipasi pemilih 67,29 persen atau 203.314 yang menyalurkan hak pilih. (dir)