SELONG – Petugas Karhutla berhasil memadamkan api yang melahap padang sabana di Bukit Anak Dara Desa Sembalun Kecamatan Sembalun. Bencana kebakaran di kawasan itu telah terjadi sejak Sabtu lalu dan menyasar puluhan hektar lahan.
KPH Rinjani Timur, kepolisian dan unsur terkait lainnya melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya bencana serupa. Terlebih lagi bencana kebakaran di kawasan kaki Gunung Rinjani setiap tahun terjadi terutama di saat musim kemarau. ” Kita telah melakukan evaluasi terkait dengan kejadian Karhutla di wilayah RPH Sembalun tepatnya di wilayah Bukit Anak Dara, ” kata Kasi Perlindungan dan KSDAE KPH Rinjani Timur Lalu Iskandar kemarin.
Dari evaluasi tersebut Iskandar tak menampik jika kebakaran disebabkan oleh kelalaian pengelola. Pihaknya bersama dengan unsur terkait akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya hal serupa. Berbagai upaya yang dimaksud diantaranya akan lebih gencar lagi melakukan sosialisasi dengan memperbanyak memasang papan pengumuman di sejumlah titik yang rawan kebakaran. Selain itu petugas juga diminta rutin memberikan peringatan ke para pengelola dan pengunjung agar tidak lalai. ” Termasuk yang menjadi hasil evaluasi kita adalah petugas yang melakukan pemadaman supaya dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Karena kita ketahuintitik kebakaran medanya sangat sulit untuk di lalui,” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, sumber api berasal dan puncak bukit. Kondisi cuaca yang panas disertai dengan angin kencang menyebabkan api dengan cepat merembet ke bukti yang ada di sekitarnya. Namun berkat kerja kerjas tim semua titik api berhasil dipadamkan oleh petugas. ” Berdasarkan hasil pendataan total luas lahan yang terbakar mulai dari Bukit Anak Dara sampai mendekati Bukit Selong yaitu sekitar 280 hektar lebih, ” sebutnya.
Aktivitas pendakian ke bukit Anak Dara dan bukit sekitarnya kemungkinan akan ditutup. Namun untuk kepastian pihaknya masih sedang melakukan koordinasi. ” Kita masih tunggu koordinasi dengan pimpinan. Yang jelas kita terus memberikan imbauan ke pengunjung dan pengelola supaya kejadian ini bisa dijadikan sebagai pelajaran. Kalau mau berkunjung supaya mematuhi SOP yang ada sehingga tidak lagi terjadi kebakaran serupa,” tutupnya.(lie)
