AP I LIA Latih Wirausaha UMKM Mitra Binaan

AP I LIA Latih Wirausaha UMKM Mitra Binaan
WIRAUSAHA: GM PT AP I LIA, I Gusti Ngurah Ardita, Kadiskop UKM NTB, HL Saswadi, Tim LPSDM IKA Unpad, Sudarso, dan Sales Departement Head PT AP I LIA, Erwan Aryanto, ketika menjadi narasumber pelatihan kewirausahaan, Selasa (28/11). (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Perseroan Terbatas (PT) Angkasa Pura (AP) I Lombok Internasional Airport (LIA) tetap konsen memberikan perhatian terhadap pengembangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Terlebih lagi peran dari UMKM sangat vital dalam perekonomian suatu daerah. Oleh sebab itu, PT Angkasa Pura I menggandeng Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPDSM) Alumni Universitas Padjajaran (Unpad).

Baca Juga :  Pertumbuhan Ekonomi NTB Tidak Berkualitas

Kemitraan PT Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA) bersama LPDSM Ikatan Alumni Unpad tersebut, Selasa  kemarin (28/11) menggelar pelatihan bagi 30 UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta pendampingan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan juga jaringan pasar bagi produk yang dihasilkannya.

General Manager PT Angkasa Pura (AP) I, Cabang Lombok International Airport, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, Angkasa Pura I selaku Badan Usaha Milik Negara tidak hanya fokus dalam mengelola bandara, tetapi juga tetap konsisten mendukung kemajuan pelaku UMKM menuju berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan produk luar daerah maupun asing.

“Kami di AP I Cabang Lombok LIA tetap konsisten memberikan pembinaan kepada UMKM baik melalui penyaluran dana bergulir maupun pembinaan dan pendampingan,” kata Gusti Ngurah Ardita di sela-sela membuka pelatihan kewirausahaan program kemitraan PT AP I(persero) Lombok International Airport di Hotel Grand Legi Mataram. Hadir juga, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB, H Lalu Saswadi, dan Tim dari pengurus LPSDM IKA Unpad, Sudarso.

Dijelaskan, dalam memberikan perhatian untuk pengembangan UMKM, PT AP I LIA tidak hanya sebatas memberikan pelatihan kompetensi SDM dalam menghasilkan produk berkualitas dan pemasaran (marketing), tapi juga secara konsisten berlangsung setiap tahunnya memberikan bantuan modal usaha dana bergulir yang lebih dikenal dengan sebutan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

Baca Juga :  Realisasi Investasi 2016 Tidak Capai Target

Selain menggelontorkan dana PKBL kepada pelaku UMKM binaan, PT AP I LIA juga memberikan fasilitas tempat promosi dan menjual produknya. Bahkan khusus untuk perajin kain tenun khas NTB. PT AP I LIA memberikan tempat kelas premium secara gratis di ruang tunggu keberangkatan penumpang lantai II.

Berbagai fasilitas yang diberikan oleh PT AP I LIA tersebut, sebagai salah satu bentuk konsisten dukungan dalam pengembangan dan kemajuan UMKM yang ada di Provinsi NTB. “Dalam waktu dekat ini juga,  di lokasi terminal Bandara akan kami siapkan stand bagi pelaku UMKM binaan PT AP I LIA,” ujarnya.

Gusti Ngurah Ardita dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi kelemahan para pelaku UMKM. Diantaranya adalah masalah kebersihan/higienitas tempat produksi khususnya produk pangan olahan, kualitas dan tampilan kemasan (packing) dan konsistensi produk. Ketiga persoalan yang dihadapi UMKM ini harus bisa diatasi, sehingga, produk UMKM bisa bersaing dan produk luar daerah maupun impor.

“Potensi produk UMKM itu luar biasa, apalagi pariwisata di NTB sudah berkembang. Dan ini perlu dan harus ditangkap peluang ini oleh UMKM,” harapnya.

Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB, H Lalu Saswadi menyampaikan terimakasih perhatian PT AP I LIA atas perhatian terhadap pengembangan dan pembinaan UMKM.

Baca Juga :  Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Terpal dan Air Mineral

 “Kami sangat berterimakasih atas perhatian dan konsistennya PT AP I LIA membantu UMKM. Apalagi bunga dana PKBL itu sangat murah hanya 6 persen, ini sangat membantu dan menguntungkan UMKM,”  terangnya.

Ia menambahkan, jumlah UMKM di Provinsi NTB mencapai 645 ribu lebih. Jumlah tersebut telah berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 1,3 juta orang, yang artinya lebih dari 30 persen dari total penduduk di Provinsi NTB bekerja di bidang UMKM. Peran penting UMKM dalam menggerakan roda perekonomian sangat dominan dan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi. “Kedepannya kami berharap PT Angkasa Pura bisa lebih banyak memberikan pelatihan kepada UMKM,” harapnya.

Sebelumnya, Corporate Social Responsibility (CSR) Section Head, PT Angkasa Pura I LIA, Usman menyebut bahwa pada tahun 2017 ini PT AP I LIA memberikan pemberdayaan melalui program kemitraan bina lingkungan (PKBL) khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Sedikitnya sudah ada 1.150 mitra binaan yang mendapatkan support dana modal usaha PKBL dari PT Angkasara Pura I LIA. “Program PKBL untuk mendukung kemajuan usaha UMKM terus kami tingkatkan sasarannya,” kata Usman.

PT Angkasa Pura I dalam waktu Januari hingga November 2017 telah menggelontorkan dana PKBL lebih dari Rp26 miliar. Dana modal usaha dengan bunga murah tersebut disalurkan kepada 1.150 mitra binaan. Diantara 1.150 mita binaan tersebut adalah sebanyak 1.080 mitra binaan perorangan yang merupakan pelaku usaha UMKM dengan nilai dana PKBL Rp24,625 miliar.

Baca Juga :  DPR RI Dorong Pemerintah Atur Harga Acuan Garam

Selanjutnya ada badan Usaha seperti usaha dagang (UD) sebanyak 17 lembaga dengan nilai bantuan pinjaman modal usaha Rp328 juta serta sebanyak 49 lembaga koperasi dengan nilai pinjaman modal usaha Rp1,3 miliar lebih. “Kami juga akan kembali menambah UMKM mitra binaan sasaran penerima PKBL di Desember ini sebanyak 63 mitra binaan dengan total dana bergulir Rp2 miliar,” tutupnya. (luk)

Komentar Anda