Antrean Pelanggan Baru tak Sebanding dengan Debit Air PDAM

Bambang Suparyitno
Bambang Suparyitno.(Janwari Irwan/Radar Lombok)

SELONG– Minat warga menjadi pelanggan baru PDAM Lombok Timur tidak sebanding dengan debit air yang dikelola PDAM saat ini. Apalagi ditambah dengan kondisi kekeringan saat ini membuat debit air makin mengecil.

Direktur Umum PDAM Lombok Timur Bambang Suprayitno mengatakan, target perusahaan saat ini adalah 4 ribu sambungan baru. Jumlah yang ada saat ini 26 ribu pelanggan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan data, yang aktif hanya 23 ribu pelanggan. Selebihnya banyak yang berhenti.”Setelah kami melakukan perbaikan, kemudian kami melakukan penyambungan, maka sekarang jumlah pelanggan kami bertambah menjadi 25 ribu dan ditambah dengan pelanggan yang lama kembali diaktifkan,” katanya kemarin.

Banyaknya pelanggan yang tidak aktif bukan tanpa sebab. Ada pipa yang rusak akibat proyek jalan dan membuat pasokan air ke pelanggan terganggu. Ini yang menyebabkan mereka berhenti menjadi pelanggan. Namun setelah dilakukan perbaikan, saat ini air PDAM sudah bisa digunakan oleh masyarakat selatan seperti di Dusun Betok Pemongkong dan bebebera dusun lainnya di Kecamatan Jerowaru, bahkan dimanfaatkan oleh warga di Pulau Maringkik.”Sekarang yang menjadi kendala kita yaitu ketersediaan air, terutama air yang akan diolah dari Dam Pandandure,” ungkapnya.

Pada saat ini katanya, untuk mengatasi kekurangan air, pemerintah daerah kembali memanfaatkan jaringan yang berasal dari Tereng Wilis. Sebelum digunakan, sudah dilakukan perbaikan jaringan sepanjang 3,6 kilometer. Setelah itu langsung dilakukan ujicoba jaringan.” Yang namanya jaringan lama kemudian digunakan kembali, banyak sekali kendala yang kita temukan bocor, sehingga sepanjang enam bulan kerjaan kita melakukan perbaikan terus. Disampaing kita menambah SR (sambungan baru),” akunya.

Pada saat ini daftar tunggu calon pelanggan baru sangat banyak yaitu mencapai 10 ribu orang. Jumlah ini tersebar di wilayah selatan. Belum lagi di wilayah lain. Namun PDAM belum bisa mengabulkan karena air yang dimiliki sudah menipis. Ada desa yang siap membayar duluan, namun untuk memberikan masyarakat ini biaya invetasinya terlalu besar dengan sebab jaringan harus dibuat.” Makanya sekarang, agar masyarakat bisa kita berikan air, kita sedang membuat DED agar kita mendapat bantuan dari luar,” jelasnya.

Dikatakannya, meski banyak daftar tunggu sambungan baru mencapai 10 ribu lebih namun kondisi air yang menipis, kondisi ini akan tetap bisa terlayani.  Karena akan ada pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai sumber mata air PDAM. Namun yang paling penting sekarang harus ada saluran yang akan menghubungkan ke pelanggan baru.”Jumlah sumber air kita memang sekarang ada 20 sumber, kondisi air di beberapa sumber sudah menipis, jadi kendala kita hanya satu sumber air yang limit,” tandasnya.(wan)

Komentar Anda