Selain itu, pemantaun lainnya juga diarahkan terhadap keberadan kelompok tertentu yang diduga menganut faham radikal. Baik itu Jamaah Asharut Daulah (JAD), Jamaah Ansarut Tauhid (JAT) maupun kelompok radikal lainnya yang terindikasi berada di sejumlah kabupaten di NTB. “Memang kami juga telah mendapatkan informasi dari intelijen soal pergerakan kelompok penganut faham radikal ini. Dan tentunya itu akan terus kita monitor,” terangnya.
BACA JUGA: Intelijen Deteksi Adanya Pengikut JAD-JAT di NTB
Disampaikan, para petugas yang ada di Polres Lotim terus diingatkan untuk lebih waspada terhadap berbagai kemungkinan terjadi. Terutama penyerangan pelaku teror yang ditujukan ke aparat kepolisian. Karenanya semua petugas yang ada di Polres Lotim harus tetap waspada ketika menjalankan tugas.”Kita telah menghimbau ke semua petugas kita yang ada di Polres Lotim, “ sebut Eka.
Yang lainnya, Eka juga mengharapkan kerjasama yang baik dengan semua lapisan masyarakat yang ada di lotim. Mulai dari tingkat RT, Kades hingga pemerintah daerah. Mereka diminta untuk ikut serta membantu aparat penegak hukum dalam mencegah berbagai ancaman teror. Ketika ada hal yang mencurigakan, supaya segera dilaporkan ke aparat penegak hukum.”Kami menghimbau ke semua aparat di desa, Limnas dan lainnya supaya bergerak menginventarisir kegiatan masyarakat yang dicurigai. Kalau ada segera lapor, supaya kita segera menindak lanjutnya,” himbau Eka.
Disampikan, untuk Lotim sendiri, meski ada indikasi keberadaan kelompok pengangut faham radikal, namun sejauh ini belum sampai ada terjadi aksi teror. Namun keberadaan mereka itu tetap dalam pengawasan.” Kita tetap berkoordinasi dengan perwakilan intelijen yang ada di NTB, “tutupnya.(lie)