Antisipasi Omicron XBB, Pengawasan BIZAM Diperketat

BANDARA: Antisipasi masuknya kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB, Pemprov NTB memperketat pengawasan di Bandara BIZAM Lombok.(DOK/RADAR LOMBOK)


MATARAM—Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memperketat pengawasan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok, menyusul melonjaknya kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron XBB di Singapura.


Pasalnya, sejak 16 Oktober Oktober lalu, NTB dan Singapura sudah terhubung dengan adanya pembukaan penerbangan langsung pulang pergi Singapura-Lombok, yang dilayani oleh maskapai Scoot.


Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, HL. Gita Ariadi menyampaikan, meski kasus varian Omicron XBB belum ada ditemukan di NTB. Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan memperketat pengawasan di pintu masuk ke NTB, terutama di Bandara.
“Kita tetap ada kewaspadaan dengan pengawasan yang ketat di Bandara. Protokol kesehatan tetap berlaku walaupun kasus melandai di NTB,” tegas Sekda, yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Provinsi NTB ini di Mataram


Sebagaimana diketahui, penerbangan langsung Singapura-Lombok dilayani dua kali seminggu, yakni pada Rabu dan Minggu, dengan jadwal pemberangkatan dari Singapura pada pukul 07.50 waktu setempat, dan tiba di Lombok pukul 10.20 Wita. Kemudian pemberangkatan dari Lombok pada pukul 11.20 Wita, dan dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 14.05 waktu setempat.

Baca Juga :  Kenaikan BBM Bisa Menambah Kemiskinan Baru


Dengan adanya penerbangan langsung Singapura-Lombok, sambung Sekda, NTB meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah masuknya Subvarian Omicron XBB ke NTB dari Singapura.
Hal ini dilakukan bersama stakeholders terkait, sambil mencermati fenomena-fenomena yang terjadi di Singapura. “Kita juga terus mencermati fenomena-fenomena yang terjadi. Makanya upaya vaksin booster dan lain sebagainya kita lakukan,” sambungnya.
Ia juga menegaskan bahwa belum ada kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB di NTB. Adapun pasien pertama Covid-19 Subvarian Omicron XBB asal Jawa Timur yang sempat heboh mengatakan baru pulang dari Lombok adalah tidak benar.
“Jadi yang heboh dimedsos itu, setelah dilacak tim kita dia tidak punya riwayat perjalanan ke  NTB. Tapi ke NTT serta ada riwayat perjalanan ke Singapura juga,” tegasnya.


Terlebih dari data all record , lanjut Sekda, mengenai riwayat perjalan pasien tersebut tidak ada ke NTB. Pihaknya juga tidak mendapaykan notifikasi dari Jawa Timur terkait warganya terkonfirmasi positif Subvarian Omicron XBB. “Biasanya, kalau ada kasus kita saling kontak kalau ada yang positif,” tambahnya.
Meskipun kasus pandemi Covid-19 di NTB terkendali, kata Sekda, masyarakat tetap patuh terhadap penerapan protokol kesehatan (Prokes) seperti masker ketika beraktivitas diluar rumah. Namun Sekda tetap mengingatkan masyarakat apabila mengalami gejala sakit supaya melakukan isolasi mandiri dan berobat. “Serta jangan lupa minum vitamin biar cepat sehat,” tandasnya.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Penyelewengan Beasiswa di UMMAT Dihentikan


Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB dr. HL. Hamzi Fikri menyampaikan, kasus harian Covid-19 di NTB masih tetap terkendali. Bahkan sampai saat ini NTB berada di level 1. “Rata-rata tambahah kasus baru sebanyak 2 kasus per hari. Bahkan terkadang tidak ada kasus harian kita,” katanya.
Meski demikian, Hamzi tetap menghimbau kepada masyarakat agar terap tenang dan waspada. “Tetap jaga protokol kesehatan (prokes) terutama saat berkumpul, segera vaksin booster bagi yang belum vaksin, untuk proteksi agar immunitas individu dan immunitas communitas  kita tetap terjaga,” imbaunya. (sal)

Komentar Anda