Anomali Cuaca, Tembakau Rusak, Petani Resah

ANOMALI : Anomali cuaca saat ini membuat ratusan hektar tanaman tembakau petani terancam gagal panen. (Dok/Radar Lombok)

SELONG – Anomali cuaca membuat petani tembakau di Lombok Timur resah. Bahkan ada 424 hektar lahan pertanian tembakau kondisinya kritis dan terancam gagal panen karena selalu diguyur hujan selama dua hari terakhir ini.

Kondisi tersebut dialami oleh para petani tembakau yang ada di wilayah selatan Lombok Timur terutama di Kecamatan Jerowaru. “Saat ini banyak petani tembakau yang belum berani menanam  dikarenakan sudah adanya peringatan dari BMKG terkait kondisi cuaca tahun ini yakni dengan kondisi kemarau basah. Sehingga dikhawatirkan tanaman tembakau para petani tidak optimal,” kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirzan Sopian, kemarin.

Karenanya Dinas pertanian melalui UPT kecamatan telah memberikan pandangan kepada para petani terkait keadaan cuaca yang akan terjadi pada tahun ini, khususnya cuaca yang akan terjadi pada musim tanam tembakau. Dikatakannya,  sebagian petani memang yang sudah terbiasa menanam tembakau sejak bulan Mei yang lalu. Namun  kondisi pertumbuhannya tidak optimal karena diguyur hujan bahkan ada yang daunnya kriting kerdil.”Untuk mengantisipasi dampak kerugian yang sangat besar, kita imbau petani tembakau untuk beralih menanam komoditas yang lain pada musim tanam tahun ini seperti jagung,” lanjutnya.

Baca Juga :  Pemkab Lotim Luncurkan KUR untuk Peternak

Untuk mengantisipasi dampak kerugian yang sangat besar, pihaknya mengimbau petani tembakau untuk beralih menanam komoditas yang lain pada musim tanam tahun ini seperti jagung. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada para petani yang sudah terlanjur menanam tembakau, terkait pola dan langkah-langkah untuk meminimalisir kerugian. Salah satunya dengan membuat parit keliling yang dalam, agar tanaman tembakau tidak tergenang air. Terlebih di daerah selatan dengan model tanah liat.

Baca Juga :  Ombudsman Temukan Dugaan Maladministrasi di Pelabuhan Kayangan

Diperkirakan dengan kondisi cuaca seperti saat ini, jumlah petani yang menanam tembakau di Lotim akan menurun dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya.” “Melihat kondisi cuaca yang sekarang ini, banyak para petani tembakau yang belum berani melakukan penanaman. Dimana biasanya pada pertengahan bulan Juni sudah banyak yang melakukan penanaman bahkan sudah ada yang panen,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda