Anjing Liar Dimusnahkan Dengan Racun

anjing-liar
ANJING LIAR: Puluhan anjing liar tewas di Kelurahan Sapta Marga, setelah menyantap bebek goreng mengandung racun yang disajikan petugas, saat dilakukan razia pembasmian anjing liar, Sabtu malam (16/2). (SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Upaya menekan populasi anjing  liar di wilayah Kota Mataram yang kian menggila, pihak Dinas Pertanian Kota Mataram melakukan razia pembasmian anjing liar, dengan cara pemberian racun. Puluhan anjing liar mati mendadak, setelah memakan santapan bebek goreng yang dicampur racun. Tidak menunggu beberapa jam, anjing liar langsung kejang-kejang dengan durasi 1 menit, setelah memakan racun.

Razia pembasmian anjing-anjing liar berlangsung di empat Lingkungan di Kelurahan Sapta Marga. Puluhan anjing liar diberikan racun, Sabtu malam (16/2).

BACA JUGA: Wisatawan Keluhkan Anjing Berkeliaran Bebas di KEK Mandalika

Kepala Dinas Pertanian Mataram, H Mutawali mengatakan, kegiatan rutin yang dilakukan itu adalah untuk menurunkan populasi anjing liar di Kota Mataram. Untuk bulan Februari, pihaknya sudah lima kali turun, dan sudah ratusan anjing liar yang dimusnahkan. “Satu menit anjing sudah bisa mati. Sebelum turun kami koordinasi dengan Lurah dan Kepala Lingkungan (Kaling) supaya tidak ada protes dari warga,” kata Mutawali.

Baca Juga :  Pembasmian Anjing Liar Masih Dilakukan

Beberapa kasus gigitan anjing liar juga banyak masuk dari warga. Seperti dari warga Karang Taliwang, Gomong, Karang Sampalan, dan Karang Kemong. Empat warga digigit anjing, dan beruntung hasilnya negatif, tidak ada yang terjangkit rabies. “Satu bocah umur 6 tahun bernama Mutia asal Karang Kemong di gigit anjing peliharaan. Namun setelah diperiksa anjing itu tidak terjangkit virus rabies, dan korban juga sudah diperiksa,” jelasnya.

BACA JUGA: Pulau Lombok Berstatus Siaga Rabies

Menurut  Mutawali, pertumbuhan populasi anjing liar sangat cepat. Untuk satu anjing bisa melahirkan empat sampai lima anak. Permintaan masyarakat terus bertambah saat ini, bukan hanya di Sapta Marga saja, namun di wilayah Kekalik, Pagutan juga sudah dilakukan observasi pertumbuhan anjing liar. “Pemberian racun menjadi salah satu cara untuk menangkal populasi anjing liar ini. Reaksi racun cukup cepat, kalah jauh dengan sianida. Reaksi kurang dari 1 menit anjing langsung tewas,” jelasnya.

Baca Juga :  Kakanwil Kemenkumham NTB Lantik dan Ambil Sumpah Notaris Pengganti dan Pejabat Fungsional

Untuk harga racun, kata Mutawali, 1 kilogram racun senilai Rp 80 juta, dan bisa digunakan untuk memusnahkan ribuan ajing liar yang banyak berkeliaran di Kota Mataram.

BACA JUGA: Berkenalan dengan Anjing Pelacak Milik Polda NTB

Tim dokter hewan Dinas Pertanian Kota Mataram, drh Muhammad Irfan Sarbi, menambahkan bahwa racun paling efektif, karena tidak sampai beberapa menit langsung ada reaksinya. “Kalau melalui suntikan intravena langsung tewas, tidak sampai menunggu menit,” jelasnya.

Diakui obat (racun) ini memang sangat mahal. Namun dengan pemberian racun, petugas tidak kuwalahan mengejar anjing liar. Cukup menyiapkan santapan kesukaan seperti daging yang sudah dicampur obat.  “Pemberian racun khusus anjing liar. Kalau anjing peliharan di suntik anti virus. Ini salah satu cara mencegah gigitan,” singkat Irfan. (dir)