MATARAM—Tiga lembaga bank BUMN selaku penyalur kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi NTB di semester I tahun 2016 sudah tembus angka Rp 1.140 triliun. Realisasi tertinggi untuk penyaluran KUR ditempati oleh BRI mencapai Rp 733,061 miliar untuk mikro, dan Rp 174,504 miliar untuk ritel. Hanya saja, baru tiga bulan kredit tersebut berjalan, debitur sudah mulai menunggak.
“Semester I-2016, untuk realiasi KUR mulai tahun 2016 ini sudah ada masuk kredit macet untuk dibayarkan klaimnya,” kata Kepala Cabang Jamkrindo Mataram, Jaja Jatnika, di Mataram, Kamis (28/7).
Jaja menyebut di semester pertama tahun 2016, Perum Jamkrindo Cabang Mataram telah menjaminkan kredit KUR khusus di Pulau Lombok mencapai Rp 374,313 miliar, baik itu mikro maupun ritel. Meski realisasi KUR bagi pelaku UMKM cukup tinggi, bukan berarti tidak ada yang macet.
Bahkan untuk penyaluran KUR yang dimulai Januari 2016 dengan suku bunga 9 persen sudah ada yang masuk pengajuan pembayaran klaim KUR, karena sudah beberapa bulan tidak membayar angsuran kreditnya. “Pengajuan pembayaran klaim yang masuk di Jamkrindo Cabang Mataram sudah mencapai Rp 216,334 juta. Sekarang kami masih proses verifikasi pengajuan klaim dari perbankan itu,” kata Jaja.
Dari pengajuan klaim untuk realisasi KUR tahun 2016 karena macet baru beberapa bulan pencairan, jumlah nasabahnya sebanyak empat orang. Diantaranya 1 orang dari Mataram, 2 orang dari Lombok Tengah dengan nilai kredit sebesar Rp 279.775 juta dan Lombok Timur sebesar Rp 9,5 juta dari plafon pinjaman senilai Rp 10 juta.
Untuk pembayaran klaim yang sudah dicairkan Jamkrindo sejak pertamakali digulirkan program KUR di NTB hingga Juni 2016 ini sudah mencapai Rp 6.995 miliar.
Sementara Kepala Cabang PT Askrindo Mataram, IBM Jayandana yang juga menjadi lembaga penjamin KUR, menyebut jika realisasi penjaminan KUR di NTB untuk semester I tahun 2016 sudah mencapai Rp 631,9 miliar. “Untuk Lombok dan Sumbawa kami di Askrindo Mataram sudah menjamin KUR senilai Rp 631,9 miliar sampai Juni 2016,” sebutnya.
PT Askrindo Cabang Mataram di semester I tahun 2016 ini sudah menjamin KUR di Mataram sebesar Rp 179,15 miliar, Lombok Tengah senilai Rp 112,31 miliar, Lombok Timur Rp 109,60 miliar, Sumbawa Rp 53,83 miliar, Dompu Rp 73,11 miliar dan Bima sebesar Rp 103,94 miliar. “Untuk klaim KUR yang macet hingga Juni 2016, Askrindo Mataram sudah membayar Rp 4,9 miliar,” sebutnya. (luk)