Angka Pengangguran NTB Turun Tipis

KETERANGAN PERS: Kepala BPS NTB, Wahyudin saat menyampaikan keterangan pers terkait data ketenagakerjaan NTB bulan Agustus 2023 di Kantor BPS, Senin (6/11). (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Badan Pusat Statistika Provinsi NTB mencatat tingkat pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2023 sebesar 2,80 persen, atau turun 0,09 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar dua sampai tiga orang penganggur.

“TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja,” ungkap Kepala BPS NTB, Wahyudin saat memberikan keterangan pers terkait ketenagakerjaan, Senin (6/11).

Wahyudin mengatakan pada Agustus 2023 TPT perkotaan sebesar 3,27 persen, lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (2,32 persen). Dibandingkan Agustus 2022, TPT perkotaan turun sebesar 0,25 persen poin sedangkan TPT perdesaan naik sebesar 0,04 persen poin. Sementara, jika dibandingkan Agustus 2021, TPT perkotaan turun sebesar 0,58 persen poin sedangkan TPT perdesaan naik sebesar 0,14 persen poin.

Dilihat dari tingkat pendidikan, pada Agustus 2023, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,24 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yaitu sebesar 0,89 persen.

Dibandingkan Agustus 2022, hampir semua kategori pendidikan mengalami penurunan TPT kecuali untuk tamatan Sekolah Menengah Kejuruan dan Universitas yang naik masing-masing sebesar 1,25 persen poin dan 0,23 persen poin.

Sementara jika dibandingkan dengan Agustus 2021 yang mengalami penurunan TPT hanya tamatan SD ke bawah, Sekolah Menengah Atas dan pendidikan tinggi Diploma I/II/III yaitu masing-masing sebesar 0,63 persen poin, 0,22 persen poin, dan 1,85 persen poin.

Wahyudin menambahkan setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu), dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain. Tingkat setengah pengangguran pada Agustus 2023 adalah sebesar 12,83 persen.

“Hal ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar 12 sampai 13 orang yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu), dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain. Dibandingkan Agustus 2022, tingkat setengah pengangguran mengalami penurunan sebesar 0,47 persen poin,” ujarnya.

Disisi lain Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2023 sebanyak 2,98 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 177,05 ribu orang dibanding Agustus 2022. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,39 persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 2,89 juta orang, meningkat sebanyak 174,64 ribu orang dari Agustus 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk bekerja terbesar adalah Sektor Industri Pengolahan (2,27 persen poin), Jasa Pendidikan (1,53 persen poin),dan Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum (0,82 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (3,73 persen poin),Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,03 persen poin),serta Pertambangan dan Penggalian (0,40 persen poin).

Terpisah Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Trnasmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi menyampaikan tingkat pengangguran terbuka menurun dari 2,89 tahun 2022, menjadi 2,80 tahun 2023. “Penurunan 0,09 persen lumayan berarti dalam kurun waktu 1 tahun. Sementara pertambahan angkatan kerja baru lebih dari 60 ribu orang,” ujar Gede, sapaan akrab mantan Kepala Diskominfo NTB ini.

Disampaikan Gede menurunkan angka pengangguran dalam kondisi yang baru normal, ditambah pertumbuhan angkatan kerja baru yang cukup besar, bukanlah pekerjaan mudah. Banyak daerah yang belum mampu menurunkan angka pengangguran di tengah situasi seperti itu. “Sementara target TPT dalam RPJMD NTB tahun 2023 sebesar 3,17 persen. Capain 2,80 jauh melampaui target RPJMD dan angka TPT nasional,” pungkas Gede. (rat)

Komentar Anda