PRAYA – Tingginya angka Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal (gelap) asal Lombok Tengah, tak dinapikan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat.
Bahkan, permasalahan TKI gelap ini tak henti- hentinya terjadi di daerah tersebut. Penyebabnya tak lain karena banyaknya penduduk daerah itu. Sehingga Lombok Tengah tercatat sebagai penyumbang TKI gelap terbanyak kedua setelah Lombok Timur.
Di samping itu, jumlah penduduk tak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Di satu sisi, masyarakat menganggap penghasilan menjadi TKI jauh lebih tinggi dibandingkan bekerja di dalam negeri.
“Kita wajar banyak TKI gelap karena memang masyarakat kita yang padat,” ungkap Mulyantoro kepada Radar Lombok, Jumat kemarin (20/4).
Menurutnya, banyak masyarakat yang lebih memilih menjadi TKI ke negara Timur Tengah dan Malaysia. Disnakertrans sendiri terus berupaya maksimal untuk menekan terjadinya pengiriman tenaga kerja yang tidak perosedural. “Kita sudah sangat sering menggagalkan tenaga kerja nonprosedural ini,” bebernya.
