Angka Gini Rasio Lobar Diklaim Turun

H. Baehaqi (Dok/Radar Lombok)

GIRI MENANG– Bappeda Lombok Barat merilis data gini rasio Lombok Barat sebagai yang terbaik se-NTB berdasarkan kesimpulan Badan Pusat Statistik (BPS). Itu berarti kesenjangan ekonomi masyarakat semakin mengecil. Tingkat kesejahteraan merata.” Kita menjadi yang terbaik. Itu berdasarkan data BPS,” ungkap Kepala Bappeda Lombok Barat H. Baehaqi kepada Radar Lombok di Giri Menang kemarin.

Baehaqi menyampaikan bahwa gini rasio Lombo Barat adalah 0,273. Angka ini mengecil dari angka tahun sebelumnya yakni 0,3. Gini rasio tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,39.

Pada kesempatan yang sama, Baehaqi juga menyampaikan bahwa angka pengangguran terbuka di Lombok Barat masih 3,35 persen dengan angka kemiskinan masih bertengger di 17, 11 persen. Di Lombok Barat masih ada beberapa kelompok kerja yang upahnya rendah.

Kondisi ini kata pejabat asal Kecamatan Kediri ini akan diintervensi lewat perencanaan penganggaran tahun 2017 sebagaimana yang tertuang dalam KUA-PPAS 2017 yang sesuai dengan RPJMD Lombok Barat. Inti penganggaran tahun depan adalah bagaimana mensinergikan program lintas SKPD. “Kita perhatikan sektor ril,” ungkapnya.

Baca Juga :  Rasio Elektrifikasi KSB Capai 83 Persen

Belum lama ini Pemkab dianggap kurang serius menekan angka kemiskinan di daerah ini. Ketidakseriusan ini terlihat dari model anggaran daerah dimana anggaran untuk belanja pegawai selalu jauh lebih besar dibanding belanja untuk program untuk masyarakat. Anggaran seringkali habis hanya untuk kegiatan penyuluhan-penyuluhan. Sampai saat ini warga miskin di Lombok Barat masih sekitar 17,11 persen dari total seluruh masyarakat. “ Jadi kita lihat kurang serius,” ungkap anggota DPRD Lombok Barat dari PKS, Hj. Nurul Adha Muharrar.

Untuk menurunkan gini rasio, Pemkab harus lebih kreatif. Dari 668 ribu penduduk di Lombok Barat angka kemiskinan mencapai 111 ribu. Dari angka ini sebanyak 98 ribu tidak layak pendapatan. Pemkab harus memperbanyak lapangan pekerjaan dan membuka ruang investasi.

Baca Juga :  Rasio Elektrifikasi KSB Capai 83 Persen

Belum lama ini, Kementerian Pembangunan Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KPDT) menilai target penurunan kemiskinan Lombok Barat sebesar 2 persen per tahun sangat rendah dan jauh dari target pengentasan yang dipatok secara nasional yakni 14 persen. Jika target yang ada dipertahankan, maka penurunan angka kemiskinan membutuhkan waktu lama.

Pusat menargetkan pengentasan daerah kategori tertinggal sebanyak 122 kabupaten termasuk Lombok Barat. Maka itu, PDT menyasar pertumbuhan ekonomi dapat meningkat mencapai 7,34 persen, angka kemiskinan mencapai 14,02 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 69,59 persen. Untuk mencapai itu, perlu ada kerja keras dengan terus meningkatkan perekonomian masyarakat.  

Pemerintah pusat mempunyai tiga sasaran utama yaitu program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik bidang pendidikan maupun kesehatan, pengembangan ekonomi lokal, dan infrastruktur dasar.(git)

Komentar Anda