Anggota KKB Ngamuk Minta One Gate System Berlaku

GERUDUK: Anggota KKB menggeruduk Kantor KKB di Pemenang, Senin (22/5). Mereka mendesak agar pengurus memperjuangkan one gate system segera diberlakukan. (IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Puluhan boatman yang tergabung dalam Anggota Koperasi Karya Bahari (KKB) menggeruduk kantor mereka sendiri pada Senin (22/5).

Tujuannya, mendesak pengurus KKB segera bertindak atas ketidakpastian penerapan one gate system yang dijanjikan Pemda KLU. Anggota KKB Kandar mengatakan bahwa mereka sudah mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan juta untuk persiapan one gate system.

Peruntukannya yaitu memperbaiki dan melengkapi sarana prasarana kapal agar laik. Kemudian mengurus berbagai administrasi yang diminta  pemerintah. Meskipun itu merupakan kewajiban kata Kandar, para botman nekat berutang hanya untuk memenuhi keinginan pemda.

Hanya saja setelah itu semua dilakukan, pemda malah nge-prank, tak kunjung menerapkan one gate system atau satu pintu penyeberangan Bali-Gili melalui Pelabuhan Bangsal. Di mana nantinya, wisatawan dari Bali akan diantar ke Gili oleh armada KKB yang ada di Pelabuhan Bangsal.

“Kami minta pengurus KKB segera mendesak pemda berlakukan one gate system. Jika tak kunjung diberlakukan maka kami akan aksi nanti,” ucapnya.

Mantan Ketua KKB H. Karim juga ikut bersuara. Menurutnya apa yang sudah dijanjikan pemda tersebut harus direalisasikan. Pasalnya itu adalah hasil kesepakatan bersama termasuk dengan Forkopimda KLU. “Spead boat dari Bali yang mengangkut wisatawan silakan tunggu di Pelabuhan Bangsal. Mengangkut wisatawan dari Gili ke Bangsal itu adalah hak kami,” ujarnya.

Baca Juga :  37 Public Boat Disiapkan untuk Angkut Wisatawan Bangsal-Gili

Terkait aksi ini, Ketua KKB Sabaruddin mengaku memahami kekecewaan yang dirasakan oleh anggotanya. “Saya juga punya boat yang sudah saya renovasi dan sebagainya dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya.

Jadi jika saat ini one gate system belum juga diberlakukan, maka ia pun tidak bisa melarang anggotanya jika membuat aksi. Pasalnya beberapa rencana aksi sebelumnya berhasil ia cegah lantaran sudah ada komitmen dari pemda. “Komunikasi kami dengan pemda mereka janjikan 1 minggu lagi. Itu saja mereka ucapkan sejak sebelum puasa tetapi sampai saat ini belum ada diberlakukan,” bebernya.

Nah dengan adanya desakan dari anggotanya itu, ia bersama pengurus KKB yang lain akan segera menemui pemda untuk meminta kejelasan. “Saya tidak ingin kejadian seperti tahun lalu (ribut). Secepatnya akan berkoordinasi. Apa ini hanya janji saja atau apa?” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan KLU Parihin mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah fokus untuk pemberlakuan one gate payment. Di mana, tiket kapal akan digabung dengan retribusi masuk Gili, serta retribusi kepelabuhan lainnya, sehingga wisatawan cukup membayar sekali di satu tempat. “Itu (one gate system) akan kita pending menunggu one gate payment dulu sembari menunggu persiapan yang ada,” ujarnya.

Baca Juga :  Kejati Periksa Pengelola Lahan Pemprov di Gili Trawangan

Terkait kapan one gate payment akan diberlakukan, Parihin mengaku bahwa saat ini masih menunggu kabar dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Bangsal atau Syahbandar. Pasalnya dari hasil pertemuan beberapa hari lalu, Syahbandar meminta waktu karena ingin melakukan pertemuan dengan Akacindo terlebih dahulu. “Kalau besok ok bilang Syahbandar, maka ok. Makanya bola sekarang ada di Syahbandar, bukan di kami. Sudah selesai sebenarnya urusan di kami,” pungkasnya.

“Jadi tinggal satu langkah lagi. Tetapi one gate system belum kita bicarakan. Ini cikal bakal dari one gate system. Kalau persiapan dermaga sudah bagus kemudian boat-boat KKB sudah diperbaiki maka one gate system akan kita berlakukan sesuai komitmen Pak Bupati,” imbuhnya.

Menanggapi anggota KKB yang mengancam akan melakukan aksi, Parihin mengaku tidak masalah dengan hal itu. Sebab itu adalah hal yang biasa. “Kan kita sedang berproses. Tidak segampang membolak-balikkan telapak tangan. Kalau di saya barang kali tidak masalah tetapi ini kan ada Syahbandar, ada Akacindo dan ada lain-lain. Sekarang bolanya ada di Syahbandar,” pungkasnya. (der)

Komentar Anda