PRAYA—Sekretaris Jendral (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Nahdlathul Ulama (NU) Helmy Faishal Zaini mengajak anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) agar sama- sama kembali ke NU.
Ajakan tersebut disampaikan karena HTI saat ini resmi dibubarkan sejak adanya Pencabutan Surat Keterangan (SK) badan hukum HTI oleh Kemenkumham. ”Kepada teman- teman yang eks HTI agar mari sama- sama merapat ke NU yang perempuanya ke muslimat NU dan yang muda ke Ansor,”ungkapnya usai menghadiri undangan Safari Gerakan Nasional Membaca di Lapangan Tastura Praya, Jumat kemarin (21/7).
Helmy Faishal Zaini yang juga anggota DPR RI Dapil NTB dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan bahwa NU terbuka menerima kehadiran anggota HTI untuk bergabung bersama- sama dengan NU, guna mensyiarkan agama Islam yang cinta kedamaian. Tentunya mereka menerima perbedaan serta budaya yang sudah melekat di Indonesia. “Kami dengan hati terbuka siap menerima dan mari kita kembangkan dakwah Islam yang ramah dan menghargai budaya setempat serta menghargai adanya perbedaan. Saya mengajak kawan- kawan HTI agar mengembangkan ajaran Islam yang rahmatan lilalamin melalui NU dan kapanpun kami siap merangkul,”tambahnya.
Dijelaskan, dengan masuknya anggota HTI ke NU maka mereka akan memiliki peluang besar menyebarkan Islam di seluruh nusantara. Terlebih jika NU saat ini sudah ada pondok pesantren (Ponpes) yang tersebar di seluruh Indonesia sekitar 2 ribu pesanteren. “Karena HTI tidak sesat bahkan salat sama nabi juga sama, tapi yang dikritisi adalah agenda politiknya yang mengusung konsep khilafah. Sehingga mari kita sama- sama kembali dengan ideologi Pancasila,”tambahnya.
Ia dengan tegas menyampaikan jika HTI sudah mengesampingkan konsesnsus bersama dari funding father terdahulu, untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi dasar negara. Sehingga PBNU menegaskan sangat mendukung Perppu Ormas yang semangatnya melakukan tindakan sebagai payung hukum melakukan tindakan tegas terhadap ormas yang anti Pancasila dan NKRI. “Jadi kami sebagai warga NU sangat- sangat mendukung pemerintah dalam pembentukan perppu untuk membubarkan ormas yang bertentangan dengan ideologi Pancasila tersebut, karena ini bukan pada ranah konstitusi dan bukan ormas yang bertentangan dengan kebijakan politik pemerintah,”tambahnya.
Dia menunjuk jika ormas yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM ),hak dari warga negara. Beda halnya dengan ormas yang punya agenda yang bertentangan dengan konstitusi maka harus didukung untuk dibubarkan. “Jadi kita harus membedakan mana yang bertentangan dengan ideologi Pancasila maupun kepentingan terkait kebijakan pemerintah,”ujarnya.
Kendati memberikan dukungan terkait penghapusan ormas tersebut, namun nantinya PBNU tetap akan terus melakukan pengawalan agar peraturan tersebut tidak disalahgunakan oleh pemerintah. “Kalau dalam perjalananya peraturan tersebut disalahgunakan, misalnya ada ormas yang sebetulnya tidak bermasalah tapi dipermasalahkan oleh peraturan ini, maka PBNU akan tetap perotes. Tetapi sejauh ini hanya digunaan untuk HTI yang jelas- jelas bahwa mereka mengusung agenda khilafah,”tambahnya.
Dikatakan NU juga selalu memberikan masukan kepada pemerintah agar selalu berhati- hati dalam mengambil keputusan. Pemerintah diingatkan jangan sampai menjadikan peraturan tersebut sebagai pintu masuk melakukan politisasi orang yang tidak sependapat. “Kita tentunya sambil mengawal dan menginformasikan kepada pemerintah karena jangan sampai ini menjadi pintu masuk untuk politisasi orang yang tidak sependapat dengan pemerintah,”tegasnya.
Terpisah, Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor NTB H Zamroni Aziz menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh jika anggota HTI bergabung dengan NU. HTI diharapkan ubersama- sama dengan NU menjalin ukhuwah islamiyah yang harmonis dan sama- sama saling menghormati.”Kita berharap kepada HTI agar kita sama- sama mensyiarkan ajaran Islam dengan aman dan damai berlandaskan Pancasila dan kami sangat berbahagia jika HTI juga mau bergabung dengan NU terlebih Ansor,”ungkapnya.
Dijelaskan saat ini HTI masih melakukan gugatan. Pihaknya tetap menghormati proses hukum itu. Namun nanti jika pihak HTI kalah, maka dirinya siap merangkul anggota HTI ini.. “Orang non muslim saja kita rangkul dan kita ajak bersahabat, apalagi sahabat kita yang HTI tetap kita buka pintu lebar untuk sama- sama menjalin hubungan yang harmonis,”ujarnya. (cr-met)