MATARAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menanggapi desakan agar rencana proyek renovasi kantor Gubernur Provinsi NTB ditunda. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Ibnu Salim, menjelaskan rencana renovasi kantor gubernur sedang berproses sesuai perencanaan yang sudah ditetapkan. Bahkan dia memastikan renovasi kantor gubernur tidak akan molor.
Ditegaskan Ibnu, proyek renovasi kantor gubernur tetap berjalan, meski pihak legislator meminta untuk ditunda. “Ini kan sudah diputuskan (disetujui) DPRD secara kelembagaan, dan keputusan ini juga bukan orang per orang,” tandasnya.
Senada, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Fathul Gani juga menjelaskan bahwa renovasi gedung kantor Gubernur NTB tersebut, adalah proyek skala besar, sehingga pengerjaannya tentu juga harus benar-benar teliti. Disampaikan, untuk saat ini pengerjaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp 40 miliar itu masih tahap perencanaan. “Target bisa saja (Mei 2024, red), tapi kan kalau prosedur lompat-lompat tidak bisa juga. Harus teliti, namanya juga pekerjaan besar. Jadi kita ikuti nanti prosedur dari proses perencanaannya,” jelasnya.
Karena itu, tahap lelang fisik yang semula dijadwalkan mulai bulan Mei, kini diundur menjadi bulan Juni. Kendati demikian, dia memastikan bahwa proyek pembangunan kantor gubernur bakal dimulai tahun ini. “Tetap tahun ini, InshaAllah,” ucap Fathul.
Menurut Fathul, proses perencanaan pembangunan kantor Gubernur NTB menjadi lama, karena harus dipadupadankan dengan berbagai macam sisi. Kalaupun pengerjaanya molor, tapi yang penting adalah pembangunan kantor Gubernur NTB ini sesuai dengan tahapan dan prosedur yang harus dilalui. Karena pihak pelaksana tentunya juga sudah melakukan perhitungan.
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB ini pun meyakini, kalau pembangunan kantor Gubernur NTB bakal rampung sesuai target awal, yaitu Desember 2024. “Pasti, yang namanya perencana tentu sudah memperhitungkan. Demikian pihak pelaksana juga sudah pasti berhitung,” pungkasnya. (rat/yan)