Ancaman Transmisi Lokal Mengintai Mataram

Dr H Usman Hadi (ALI/RADAR LOMBOK)
Dr H Usman Hadi (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Sebulan lebih setelah wabah virus Covid-19 terdeteksi di Kota Mataram. Kekhawatiran penularan dan penyebaran virus mematikan ini bertambah. Bukan hanya oleh virus ditularkan melalui beberapa klaster yang sudah dipetakan saja, namun kini sudah bermutasi menjadi transmisi lokal.

Kota Mataram, salah satu daerah di NTB yang sudah menjadi transmisi lokal penyebaran virus ini. Situasi ini patut diwaspadai dan diantisipasi. “Kita ini sudah cukup lama jadi transmisi lokal. Makanya provinsi menaikkan status tanggap darurat toh,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, dr H Usman Hadi di Mataram, kemarin (23/4).

Salah satu penderita positif corona dengan kriteria transmisi lokal ini adalah pasien 109 berinisial NI (72 tahun), warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien ini diketahui tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit covid-19. Ia diduga terpapar karena kontak dengan orang sakit covid-19. Dia pun termasuk kategori transmisi lokal. “Maaf dia ini sudah sepuh 72 tahun. Tidak pernah kemana-mana dia,” katanya.

Karena itu, pihaknya tidak akan tinggal diam. Dikes siap melakukan tracking terhadap MI. Karena dimungkinkan pernah menerima tamu. “Perlu kita tahu juga tamunya siapa. Dia termasuk carier atau tidak. Sehingga bisa tertular juga,” ungkapnya.

Menurutnya, bukan hanya MI yang terpapar covid karena transmisi lokal. Tapi juga beberapa pasien lainnya. Untuk itu, pihak yang ditracking langsung dilakukan Rapid Diagnostic Tes (RDT). Jika hasilnya reaktif, maka langsung akan diswab oleh Dikes. “Kalau dia positif artinya dia sudah terpapar di sini tanpa pernah ke luar daerah. Mungkin juga dia sudah menularkan ke orang lain. Itu yang harus kita tracking semua,” paparnya.

Usman menjelaskan, transmisi lokal ini adalah orang seseorang yang terpapar covid-19. Tapi bukan langsung setelah mengunjungi daerah pandemi. Melainkan tiba-tiba terpapar dan positif covid-19. “Padahal dia dirumah saja. Tapi mungkin suami atau keluarganya pernah bepergian kemana. Beberapa ada warga Mataram yang tidak pernah kemana-mana,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, transmisi lokal ini sangat dikhawatirkan di Kota Mataram. Karena sangat sulit untuk mendeteksi. Usman juga meminta pasien untuk jujur kepada petugas medis. Tujuannya agar penyebaran covid ini bisa diputus. “Itu yang paling berbahaya (transmisi lokal). Makanya nanti yang reaktif ini perlu kita kejar. Karena dia membawa virus. Semuanya harus kita swab,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa juga mengakui, Kota Mataram sudah menjadi transmisi lokal penyebaran covid-19. Kondisi ini disikapi serius oleh gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Mataram. “Iya transmisi lokal. Sekarang terus dilakukan tracking itu,” katanya. (gal)

Komentar Anda