Amaq Ali Safari Ramadan di Masjid Telaga Wareng

Pada tahun 1984, hanya Gili Air yang ditempati masyarakat sedangkan Gili Meno dan Gili Trawangan tidak ada satupun yang tinggal. Kampung-kampung di Lombok Utara masih sepi, masyarakat yang ingin ke Mataram harus jalan kaki. Kemudian mau jalan ke desa-desa lain di Lombok Utara harus melalui jalan-jalan kecil. “Sekarang berubah, tiga gili menjadi pusat perubahan dengan berbagai pertumbuhan bidang ekonomi di sana. Banyak hotel, banyak yang jual tanah. Sekarang menjadi miskin,” ujarnya.

Dari Desa Malaka sampai Desa Bayan semua masyarakat menjual tanah dengan harga tinggi, sekarang menjadi miskin. Apakah menjadi perubahan perilaku terhadap perubahan-perubahan tersebut?. Ada dua perubahan kelompok masyarakat jika diklasifikasi yaitu kelompok dan individu. Perubahan-perubahan itu ada kemajuan.

Baca Juga :  Ali BD Buka Puasa Bersama Majelis Taklim Datuk Lopan

Pemekaran Lombok Utara menjadi perubahan, tapi jalan masih tetap satu. Ali sudah mengusulkan ke Bupati Lombok Utara untuk memperlebar jalan, hanya saja alasannya jalan berstatus provinsi dan sekarang menjadi status nasional. Selain itu, disarankan juga harus bangun kota kabupaten. Itulah perubahan di Lombok Utara. “Dalam perubahan-perubahan itu pejabat yang dulu miskin, sekarang menjadi kaya. Dulu pakai sepeda sekarang pakai mobil, kebanyakan jarang menegur orang lain. Itu ada di mana-mana,” ungkapnya.

Baca Juga :  Maju Pilgub, Rudy Jajaki PKB

Terjadinya perubahan perilaku, mereka kira menjadi pejabat itu langsung menjadi kaya. Kalau ada pejabat yang menjadi kaya patut dicurigai. Misalkan, jika rumahnya dua kemudian bertambah menjadi lebih itu patut dipertanyakan. “Bapak ibu gaji bupati itu se Indonesia hanya Rp 6 juta. Kalau saya terima Rp 5 juta, karena sisanya untuk berzakat tiap bulannya,” katanya.

Komentar Anda
1
2
3