
MATARAM—Kepolisian Daerah (Polda) NTB menggelar apel gelar pasukan operasi Mantap Praja Gatarin 2018 dan pelatihan sispam kota dalam rangka pengamanan serta antisipasi rusuh massa menghadapi pilkada serentak di NTB.
Latihan pengamanan ini melibatkan semua unsur. Mulai dari personel reserse, intel, polisi lalu lintas, shabara, Polwan maupun pasukan Dalmas dan Brimob. Hal ini dilakukan untuk menyatukan gerak dari masing-masing satuan saat aksi unjuk rasa da rusuh massa.
Seluruh kendaraan taktis operasional milik kepolisian juga dilibatkan dalam simulasi pengamanan ini. Mulai dari mobil Armored Water Cannon (AWC), Mobil Security Barrier milik Brimob, kendaraan operasional Shabara, mobil patroli lalu lintas, mobil pengawalan maupun motor patroli miliki kepolisian.
Dalam simulasi itu menggambarkan antisipasi kepolisian terhadap kemungkinan rusuh massa yang akan terjadi. Seperti aksi penyerangan terhadap kantor KPU. Kemudian juga rusuh di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Terhadap kemungkinan tersebut, kepolisian mengedepankan tindakan pencegahan berupa imbauan kepada masyarakat. Karena massa tetap tidak menerima imbauan dan pendekatan yang diberikan, kepolisian pun mengambil tindakan tegas dengan membubarkan massa.
Di simulasi ini juga diperlihatkan kemampuan taktis anggota gegana dan penjinak bom (Jibom) Sat Brimobda Polda NTB dalam mencegah ancaman teror. Mereka berhasil meledakkan bom yang terpasang oleh massa.
Kapolda NTB Brigjen Pol Firli mengatakan, personel yang turunkan dalam pengamanan pilkada serentak di NTB sebanyak 10.054 personel. Jumlah tersebut adalah dua pertiga dari jumlah personel Polda NTB. “ Apa yang kita lakukan hari ini (kemarin) dalam rangka mempersiapkan seluruh kekuatan TNI dan Polri dalam rangka mensukseskan pilkada di NTB,’’ ujarnya saat memberikan keterangan usai latihan di lapangan eks Bandara Selaparang Rembiga Kota Mataram, Jumat kemarin (5/1).