Ali Sakti Berpihak kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Ali Sakti Berpihak kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BERSAMA MEDIA: Calon Gubernur NTB, H. Moch Ali Bin Dahlan, ketika memberikan keterangan pers kepada awak media terkait visi dan misinya, sesaat sebelum pengundian nomor urut Paslon beberapa waktu lalu. (YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Bagi pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dari jalur independen, H. Moch Ali Bin Dahlan dan TGH Lalu Gede Sakti (Ali Sakti), pemimpin itu adalah mereka yang mampu merangkul semua kalangan, dan bertindak berdasarkan hati nurani untuk membantu mereka yang termarginalkan. Salah satu diantaranya penduduk berpendapatan rendah.

Karena itu, dipastikan dalam kepemimpinan Ali Sakti kedepan harus berpihak kepada mereka, serta berperan aktif dalam upaya memberdayakan dan memberikan keterampilan baru. Sehingga mereka mampu memenuhi kehidupan sehari-hari dan menjadi mandiri dalam ekonomi.

“Jadi pemerintah daerah itu harus berpihak kepada masyarakat penghasilan rendah dan masyarakat bawah,” kata Calon Gubernur NTB, H. Moch Ali Bin Dahlan, Jumat kemarin (2/3).

Seperti dalam masa kepemimpinan Ali BD sebagai Bupati Lombok Timur (Lotim), dirinya sudah menghidupkan simpul-simpul yang bisa menjalin harapan untuk mengatasi persoalan. Dalam upaya mengatasi persoalan tersebut, tidak henti-hentinya pemerintah daerah menyalurkan bantuan secara rutin kepada pondok pesantren.

Baca Juga :  Qurais Belum Pernah Daftar di Parpol

Langkah lain yang dilakukan juga dengan mengoptimalkan peran Bazda Lombok Timur dalam menghimpun zakat, infaq/sadaqah untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, dan masyarakat berpenghasilan rendah. “Ini bentuk komitmen dan konsisten keberpihakan kepada masyarakat bawah dan berpenghasilan rendah,” ujar Bupati Lombok Timur non aktif tersebut.

Menurut Ali BD, seorang pemimpin harus sadar bahwa sesungguhnya dia adalah pelayan bagi masyarakat. Bukan semata-mata mengincar jabatan sebagai wakil rakyat, namun menggunakan jabatannya untuk keuntungan pribadi.

Selain itu, pemimpin juga tidak boleh ingkar terhadap janji mulia yang dahulu dipekikkan kepada masyarakat. Jadi, walau pun bergelimang harta, seorang pemimpin itu tetap harus paham betul bahwa itu adalah hak bagi masyarakat, Bukannya malah masuk ke kantong diri sendiri. “Pemimpin yang amanah harus dapat mengatur segala urusan masyarakat yang dipimpinnya,” terang Ali BD.

Baca Juga :  Ikut Pilkada NTB, Gede Sakti Melamar di PKB

Baginya, semua itu harus dijalankan atas dasar iman, akal sehat dan kemaslahatan. Karena Rasulullah SAW juga telah mengajarkan sebelumnya perihal kepemimpinan, dengan mengutamakan sikap adil. Mengingat ketidakadilan itu hanya akan mengakibatkan kerusakan.

Sebagaimana yang Buya Hamka sampaikan, sambung Ali BD, bahwa menjadi adil itu adalah menimbang sama berat, menyalahkan yang salah, membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya, dan jangan berlaku zalim diatasnya.

“Insha Allah, kami Ali BD dan TGH Gede Sakti, adalah pemimpin yang amanah dalam memimpin Provinsi NTB kelak. Berusaha adil untuk kemaslahatan masyarakat NTB,” pungkasnya. (Tim)

Komentar Anda