Ali BD Tetap Akan Berikan Izin Ritel Modern

SELONG—Bupati Lombok Timur (Lotim), Ali BD tetap akan memberikan izin bagi ritel modern yang hendak berivestasi di daerah dengan julukan Bumi Patuh Karya ini. Izin tersebut akan diberikan, dengan ketentuan ritel modern itu harus memenuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Keberadaan ritel modern saat ini kian menjamur, terutama di wilayah Lotim. Ritel modern sangat mudah ditemukan, dimana keberadaannya tidak hanya di perkotaan saja, namun juga sudah menjamur hingga ke pedesaan. “Selama pengajuan izin sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, izin tetap akan diberikan,” tegas Ali BD, Kamis kemarin (23/3).

Dikatakan, ritel modern di Mataram berbeda dengan di Lotim. Sehingga adanya anggapan kalau ritel modern mengancam para pengusaha kecil, maka hal tersebut tentu tidak bisa disamakan dengan di wilayah Lotim. “Ritel modern di Mataram berbeda dengan di Lotim. Persoalan tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk wilayah Lotim,” yakinnya.

Baca Juga :  Pemkot Harus Pro Rakyat Kecil

[postingan number=3 tag=”ritel”]

Sebelumnya, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi  setuju moratorium pembangunan ritel modern. Wacana itu pun mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Moratorium ini dianggap sangat efektif untuk menekan keberadaan ritel modern yang kian menjamur. Terutama di wilayah Lombok Timur (Lotim). “Di Lotim juga saya berharap sama, ritel modern ini harus di- moratorium juga,” harap Wakil Ketua DPRD Lotim, H. Daeng Paelori.

Sebelumnya kata dia, dewan juga telah beberapa kali menyerukan agar pemerintah segera menentukan sikap, terkait maraknya keberadaan ritel modern di Lotim. Termasuk mendorong untuk dibuat moratorium.

Bahkan hal itu langsung disampaikannya ketika pelaksanaan Musrembang Kabupaten yang digelar beberapa hari lalu. “Saat Musrembang saya sampaikan pikiran-pikiran dari DPRD. Salah satunya moratorium itu (ritel modern),” singkat Daeng.

Baca Juga :  Mataram Butuh Tambahan Toko Modern

Respon positif terkait moratorium ritel modern tidak hanya datang dari kalangan dewan. Namun Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin, sebelumnya juga melontarkan ungkapan yang sama. Dikatakan Wabup, sejak awal dirinya lebih menaruh perhatian terhadap ritel-ritel tradisional ketimbang ritel modern. Alasanya, karena ritel tradisional merupakan milik daerah. “Paling tidak apa yang sudah ada jangan di tambah,” pintanya.

Wacana pemerintah provinsi untuk membuat moratorium, sebagai upaya untuk menekan keberadaan ritel modern, hal itu dianggap sebagai kebijakan yang sangat tepat. Bahkan secara langsung dirinya, sangat setuju. Karena kalau ritel modern di Lotim semakin banyak, tentu akan berdampak terhadap penghasilan  ritel terkait. “Investasinya banyak, tapi nanti kan tidak sesuai dengan penghasilannya,” kata dia. (lie)

Komentar Anda